Pada hakikatnya remaja memang memiliki karakter yang berbeda-beda dan unik, namun dengan adanya perbedaan ini justru menjadi bahan untuk membandingkan antara remaja satu dengan remaja lainnya hal ini yang nantinya akan menyebabkan timbulnya kecemburuan sosial.
Namun tidak selamanya membandingkan remaja satu dengan remaja yang lainya ini memiliki dampak buruk, karena banyak dari Sebagian remaja yang menyikapi dengan meganggap sebagai bentuk motivasi, sehingga remaja yang memiliki kelemahan bisa terus berjuang untuk mencapai tujuan yang telah ia inginkan
Sebaliknya, banyak remaja jika dibandingkan justru semakin membuat dia merasa minder dan merasa dijatuhkan, contohnya: ahmad menceritakan bahwa dia di usia 20 tahun sudah hafal Al-Qur'an, mahir membaca kitab kuning, dan mendapatkan beasiswa di al Azhar, disisi lain kamu merasa bangga memiliki teman seperti dia, tetapi kamu tidak percaya diri denga napa yang telah kamu capai di usia 20, dari hal ini seharusnya kita menyikapinya dengan bijak dan ambil kisah cerita ini sebagai bahan untuk memotivasi diri untuk selalu melakukan yang terbaik. Dari berbagai macam perbandingan tentunya akan berdampak dengan cara timbulnya beberapa pertanyaan di benak remaja misalnya, apakah sebagaoi remaja harus membandingkan dirinya dengan teman sekelasnya secara umum? Dengan teman sesemaja jenis? Dengan remaja yang popular? Dengan remaja yang menarik secara fisik? Memikirkan semua hal tentang membandingkan ini akan menjadikan remaja bertambah bimbang, bagaimana sikap yang memang selayaknya ia miliki sebagai seorang remaja.
- Pengembangan remaja melalui Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk menjembatani perilaku menyimpang pada remaja karena tugas Pendidikan adalah mempengaruhi alam bawa sadar peserta didik untuk selalu konsisten dalam mengamalkan nilai-nilai yang di anjurkan oleh pendidik, pendidik pada hakikatnya mempunyai peran untuk mendidik remaja agar memiliki kepribadian yang baik dan santun.
Upaya preventif seringkali dilakukan oleh Sebagian besar pendidik untuk menganggulangi penyimpangan yang terjadi pada remaja, dengan berbagai macam cara pendidik lakukan untuk menghindari perbuatan menyimpang agar tidak dilakukan oleh remaja, misalkan dengan menanamkan sikap yang santun, saling menghargai, dan lain sebagainya. Sikap atau nilai-nilai ini harus tertanam sejak sedini mungkin agar dimasa remaja mereka akan terbiasa dengan sikap yang baik dan santun.Pendidikan islam berperan sebagai mediator dalam memasyarakatkan ajaran islam kepada masyarakat dalam berbagai jenjang.[14] Dengan begitu remaja akan semakin yakin bagaimana pentingnya Pendidikan itu, dan nantinya remaja yang berkembang dengan Pendidikan yang baik maka dikemudian hari peluang untuk selalu bersikap baik dan sopan akan terjamin, berbeda dengan seseorag yang tidak berkembangan dengan Pendidikan kemungkinan besar mereka akan melakukan penyimpangan karena minimnya pengetahuan dan kurangnya penanaman nilai dan moral pada anak tersebut.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa peran Pendidikan tidak kalah penting dengan peran keluarga, untuk mencapai hasil yang maksimal maka Pendidikan dan lingkungan keluarga harus ikut andil dalam proses penanaman nilai dan norma yang baik dan sopan agar remaja mampu berkembang dalam lingkungan yang baik dan berkembang menjadi remaja yang lebih baik lagi.
- pengembangan remaja melalui minat dan bakat
Setiap anak dilahirkan dengan kehebatan bakatnya masing-masing jadi antara remaja satu dengan remaja yang laiinya tentunya berbeda. Dalam hal ini remaja akan mengembangkan bakat yang mereka miliki, tapi banyak remaja yang tidak mengetahui apa bakat yang ia sadari ada banyak cara yang nantinya akan menjawab sebuah pertanyaan besar mengenai apa bakat yang remaja miliki, diantaranya adalah pertama, mencari tahu tentang hal yang disukai, hal ini akan sangat membantu proses pengembangan bakat pada remaja. Kedua, menanyakan kepada teman apa kelebihan dan kekurangan remaja, jika remaja masih belum sadar akan bakat yang ia miliki hendaknya remaja menanyakan apa kelebihan dari dirinya kepada orang lain sehingga remaja mampu mengasah kelebihannya tersebut. Ketiga, menggali Kembali ingatan masa kecil tentang apa yang suka remaja lakukan, hal ini tentunya akan menguntungkan remaja untuk mentuk menyadari bakat yang dimiliknya, mungkin dengan mengingat hal yang dulu ia sukai bisa dicoba ulang ketika masa remaja barangkali akan muncul bakat yang ia miliki. Keempat, jika remaja mempunyai hobi hendaknya hobi yang ia miliki itu diasah dengan baik dan sempurna yang nantinya akan berkembang secara lebih baik lagi.
Kesimpulan
Pada umumnya kondisi remaja dari dulu hingga sekarang permasalahan yang dihadapi oleh remaja tidak jauh berbeda, tetapi yang membedakan akar dari permasalahannya adalah penyebab munculnya sebuah permasalahan yang dialami oleh remaja.
Upaya untuk mencegah permasalahan atau penyimpangan yang nantinya akan muncul dikalangan remaja baiknya agen sosialisasi yaitu dari pihak keluarga, sekolah, dan lingkungan haruslah bekerja sama demi menanamkan nilai moral dan intelektual yang baik kepada remaja.