2 tahun terakhir jadi masa yang sulit bagi bisnis furniture dan properti. Kebijakan pemerintah untuk memperketat mobilisasi masyarakat membuat makin sedikit orang yang membeli barang furniture untuk rumah dan kantor.
Salah satu bisnis yang terdampak adalah bisnis mebel atau furniture. Para pelaku usaha pasti ingin agar bisnis mereka dapat bertahan. Oleh karena itu, pebisnis harus tahu perkembangan tren dan beradaptasi pada perubahan agar bisa lebih memahami kebutuhan pasar.
Untuk menjawab hal tersebut, para pengusaha furniture menciptakan inovasi produk dan media penjualan. Sebut saja Rus Interior, bisnis mebel di Tangerang ini sudah beroperasi selama puluhan tahun. Namun akibat pandemi, produk mereka sepi pembeli dan banyak karyawan yang menganggur.
Setelah mengetahui potensi penjualan produk dengan saluran online, Rus Interior akhirnya membangun website untuk memperluas pemasaran. Awalnya, bisnis mereka hanya dipromosikan dari mulut ke mulut.
Sejak membuat website perusahaan, mereka bisa mendapat klien secara online dengan mempraktekkan pemasaran digital, baik secara organik maupun menggunakan media iklan berbayar. Bahkan kenaikkan penjualan perbulan naik hingga 60%, tutur pak Ruswono selaku owner.
Dengan begitu, mereka juga dapat membuka lapangan kerja kepada 20 pengrajin kayu. Sebagai bisnis keluarga, Rus Interior mempekerjakan pengrajin dari Balapulang yakni sebuah desa di Kabupaten Tegal yang terkenal dengan hutan jatinya.Â
Melalui contoh tersebut, kita bisa belajar bahwa untuk bisa bersaing di era digital, kita perlu melakukan 3 hal berikut:
Mengikuti Tren Pasar
Manusia adalah makhluk sosial yang sangat mudah berubah dan beradaptasi. Oleh karenanya, minat dan kebutuhan kita sangat bergantung pada apa yang kita sukai dan ikuti.
Agar bisa selalu hadir di tengah calon klien, kita harus paham perilaku dan keinginan mereka. Dengan begitu, kita bisa jadi pilihan yang mudah diingat dan disukai.
Menggunakan Pemasaran Digital
Hampir semua sektor bisnis sudah bisa menggunakan media digital untuk mendukung proses promosi dan distribusi produk mereka.
Akan tetapi, perlu dipahami juga channel pemasaran online mana yang cocok dengan bisnis kita, karena tidak semua bisnis cocok dengan media pemasaran online tertentu.
Memberikan Value
Setiap orang akan semakin tergerak untuk membeli produk anda jika mereka mengerti nilai apa yang mereka dapat. Misalnya, orang membeli produk Apple karena kesannya yang simpel dan elegan serta menunjukkan status pemakainya.
Namun value tidak selalu berkaitan dengan brand, jika anda bisa memberikan nilai tersendiri untuk layanan yang anda jual, pembeli juga akan semakin puas. Misalkan, anda bisa mempromosikan bahwa setiap pembelian produk furniture di toko anda, 5 pohon akan ditanamkan di hutan.
Kesimpulannya, bisnis anda bisa bertahan dengan terus berinovasi dan adaptif dengan perkembangan teknologi dan tren pasar di sektor bisnis. Supaya anda dapat terus berkompetisi dan hadir untuk melayani target pasar bisnis anda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI