2. Kolaborasi Multi-Stakeholder
- Pemerintah daerah sebagai regulator dan fasilitator
- LSM lingkungan sebagai pendamping teknis
- Tokoh adat sebagai cultural broker
- Akademisi sebagai tim ahli
- Masyarakat sebagai pelaku utama
3. Tahapan Implementasi
Jangka Pendek (1-2 tahun):
- Pemetaan detail masalah lingkungan
- Pembentukan kelompok kerja lingkungan
- Sosialisasi dan edukasi masyarakat
Jangka Menengah (2-5 tahun):
- Pembangunan infrastruktur dasar
- Implementasi program percontohan
- Evaluasi dan penyesuaian program
Jangka Panjang (5-10 tahun):
- Scaling up program yang berhasil
- Pengembangan ekowisata berkelanjutan
- Monitoring dan evaluasi berkala
Penutup
Waikabubak memiliki potensi besar untuk menjadi model kota berkelanjutan di Indonesia Timur. Dengan komitmen kuat dari semua pihak dan implementasi program yang terencana, tantangan lingkungan yang ada dapat diubah menjadi peluang pengembangan wilayah yang lebih baik.
Kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara pembangunan modern dan pelestarian nilai-nilai lokal. Dengan demikian, Waikabubak tidak hanya akan menjadi kota yang nyaman untuk dihuni, tetapi juga dapat mempertahankan karakteristik uniknya sebagai bagian dari warisan budaya Sumba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H