Mohon tunggu...
Royyan Sulaiman
Royyan Sulaiman Mohon Tunggu... Editor - : )

:D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konstruksi terjadinya Toxic Masculinity pada kalangan masyarakat

17 Oktober 2022   23:19 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:31 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

D. Pembulian yang terjadi pada laki-laki karena sifat atau bentuk/gestur tubuh yang agak feminism atau berlagak seperti perempuan.

Masyarakat Indonesia pada saat ini masih mengkotak-kotakan sikap dan perilaku seseorang berdasarkan gender, untuk mematahkan stigma maskulin dimasyarakat Indonesia sangat susah karena internalisasi nilai maskulin sudah berakar dan turun temurun dari lingkungan terkecil dimana keluarga mengajarkan bagaimana sikap dan perilaku seorang laki-laki hingga berkembang dilingkungan terbesar masyarakat. Menurut factnews.com masyarakat yang membentuk hal-hal maskulin pada laki-laki, jika laki-laki tidak mengikuti hal-hal tersebut makanya dianggap bahwa laki-laki tersebut tidak maskulin hal ini disebut toxic masculinity. Dampak toxic masculinity bisa menyebabkan depresi hingga bunuh diri pada korban yang mengalami, stigma maskulin dimasyarakat yang didukung budaya patriarki adalah penyebab utama laki-laki depresi yang di pendam terus menerus mengakibatkan laki-laki korban toxic masculinity melakukan bunuh diri karena tidak ada ruang untuk mengekspresikan perasaan yang terjadi.

Jadi Toxic Masculinity adalah kontruksi social dari masyarakat patriarki bahwa kemanusiaan seseorang laki-laki di dasari oleh perilaku-perilaku yang reseptif dan harus bertindak secara dominan. Budaya patriarki di tanamkan sejak dahulu karena adanya batasan-batasan mengenai gender laki-laki dan perempuan, sehingga budaya patriarki masih ada hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun