Kemudian para sahabat berkata, "Itu adalah jenazah Yahudi!" Lantas Rasul berkata,"Bukankah dia juga manusia?" Apa yang dilakukan Nabi Muhammad allallahu 'alaihi wa sallam adalah sikap menghargai semua orang meskipun berbeda suku, ras, dan agama (dilansir dari https://muslimatnu.or.id/bincangtoleransi/kisah-kisah-rasulullah-saw-bergaul-dengan-non-muslim/).
Kitab Ghairu al Muslim fi almujtama' al Islami karya Yusuf Qarawi menyebutkan bahwa Rasul ketika hidup di Makkah dan Madinah tak sungkan-sungkan untuk bergaul dengan non-muslim. Rasul kerap menyempatkan diri untuk bertamu dan bersilaturahmi pada tetangga-tetangga yang non-muslim. Pun ketika ada tetangga yang non-muslim sakit, Nabi tak sungkan untuk mengunjungi dan berbela sungkawa bila ada yang meninggal.Â
Kisah-kisah demikian menunjukkan bahwasanya esensi dari urgensi Ukhuwah Basyariyah memang harus diterapkan dan dilestarikan agar tidak terjadi tindak kriminalitas antar umat manusia yang dampaknya pasti akan berkelanjutan.
 Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa Ukhuwah Basyariyah ini perlu disimak dan diterapkan kembali pada kehidupan manusia sehari-hari dengan tujuan ciptakan kesejahteraan dan kedamaian antar umat manusia di dunia. Jangan mudah menyimpulkan dan budayakan telaan bukti secara objektif agar tidak menimbulkan hal yang bersifat kontradiktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H