Mohon tunggu...
M. Zaky Royyan
M. Zaky Royyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI AL ANWAR SARANG REMBANG

Membacalah seperti Bung Hatta, dan menulislah seperti Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pondok Pesantren

3 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   09:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang lahir dari adat istiadat para maha

Berisi warna-warni keilmuan dan sastra

Tiada alasan kecuali tanda seru dari sang kuasa

Dari zaman bahuela hingga zaman paripurna

Berisikan gerak-gerik manusia pilihan

Yang mempunyai tekad kuat bertahan

Dari manisnya jagat raya kehidupan

Meskipun kadang berkeluh kesah pada tuhan

Ajaran yang sangat sejuk dirasa

Bagi semua penginjak tanah dunia

Tiada lagi selain dari utusan sang esa

Muhammad bin Abdullah namanya

Turun-temurun dari suara ke suara

Hingga terkunci dalam akal penerus bangsa

Mereka penduduk pesantren yang setia

Dan siap berjalan dengan segala aba-aba

Diasah dan diasuh oleh pengukir ruhnya

Dengan adab, syariat, tarekat, dan hakikatnya

Bertunduk kepala dengan tenangnya jiwa

Patuh dan taat tanpa banyak tanya

Tradisi seperti ini semoga capai tujuannya

Tiada yang sakral jika di dunia maya

Hanya dalam pondok pesantren sahaja

Semoga Allah selalu meridhoi jalannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun