Mohon tunggu...
Royantoro
Royantoro Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiwa uksw salatiga

ojo wedi kesel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Selandia Baru Menangani Covid-19

8 Juli 2021   20:45 Diperbarui: 8 Juli 2021   21:05 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

sistem ini dikenalkan untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona dinegara Selandia Baru. Sistem ini diharapkan memudahkn warga masyarakat Selandia Baru memahami tingkatan resiko Virus Corona dan aturan hukum yang harus ditaati. Sistem peringatan empat tahap meliputi level pertama persiapan , level kedua pengurangan, level ketiga pembatasan dan yang terakhir level keempat lockdown. Pada penerapannya sistem ini dimulai dari level kedua yaitu pengurangan, kemudian secara bertahap naik ke level keempat yang berarti lockdown nasional. Seluruh warganya diperintahkan untuk tetap berada dirumah, hanya pelayanan yang bersifat penting yang diperbolehkan berjalan. 

Melarang Perjalanan Internasional,

Selandia Baru dengan tegas menutup setiap perbatasan hal ini dilakukan hingga seluruh masyarakat Selandia Baru menerima vaksin dan dianggap terlindungi. Namun, tetap ada pengecualian bagi warga negara asing yang akan masuk atau kembali ke Selandia Baru. Pengecualian yang dimaksud adalah jika warga negara asing itu memiliki bakat atau potensi diri yang warga Selandia Baru sendiri tidak memilikinya. Bisa disimpulkan bahwa negara ini tetap memperhatikan perkembangan SDM meskipun diterpa wabah Virus Corona. Kemudian pengecualian untuk warga negara asing yang memiliki anggota keluarga, atau memiliki pasangan yang berdomisili di negara Selandia Baru.

Komunikasi yang efektif,

Selandia Baru bisa dikatakan "berbeda" dengan negara-negara lain yang mendeklarasi "perang melawan Virus Corona". Pemerintahan Selandia Baru justru mendeklarasian kepada warganya untuk "bersatu". Dalam laman BBC, Perdana Menteri Jacinda Ardern berulang kali menyebut "limajuta timm kami" sebagai bentuk apresiasi dan pujian terhadap kerja keras dan kerjasama 5 Juta warga Selandia Baru dalam komunikasi publiknya.

Pelacakan dan kepatuhan publik,

Contact Tracing juga merupakan salah satu penerapan yang dilakukan Selandia Baru selain pembatasan yang ketat. Saat kasus pertama Virus Corona Di Selandia Baru terkonfirmasi, Pemerintah melakukan 10.000 tes dalam sehari. 

Contact Tracing memiliki manfaat guna melacak dan mengetahui siapa saja yang melakukan kontak secara fisik dengan penderita Vrius Corona, setelah ditemukan maka orang yang melakukan kontak dengan penderita diharap untuk melakukan isolasi. Dibalik suksesnya Contact Tracing yaitu patuhnya warga Selandia Baru yang berperan besar dalam suksesnya penanganan Virus Corona ini.

Strategi eliminasi tetap menuai pro dan kontra dari masyarakat Selandia Baru. Kelompok masyarakat yang pro terhadap kebijakan strategi eliminasi, beranggapan bahwa strategi eliminasi yang dikeluarkan pemerintah merupakan jalan terbaik untuk menghadapi wabah Virus Corona. Dan mereka juga menyadari bahwa lockdown tidak akan terjadi selamanya. sedangkan lapisan masyarakat yang kontra terhadap kebijaka strategi ini menyatakan Virus Corona memakan korban jiwa yang besar. 

Mereka beranggapan kebijakan pemerintah merebut hak kebebsan individu, mengorbankan kegiatan perekonomian karena melakukan lockdown secara nasional. hal ini mereka anggap sama saja dengan menguci dan memberhentikan kegiatan perekonomian ditengah kehidupan masyarakat.

Namun, pada akhirnya Strategi ini tetap dilaksanakan. Dan pada Bulan Juni Selandia Baru mengeluarkan pernyataan bahwa neganya berhasil memerangi wabah Virus Corona. Selandia Baru mulai melonggarkan aturan jaga jarak setelah deklarasimya tentang menang melawan Virus Corona tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun