su bukan perempuan ceria yang setia di meja makan
sambut dengan senyum
tepuk dada, redam air mata, sesal sesal jadi sesak di dada
============
Skarang su beda,
tuak koli yang Bapak ramu penuh cinta, su berserat
pukat pukat nafkah yang Bapak tebar dengan setia, su jadi sampah
cangkul tua yang jadi teman di Bapak pu pundak, su jadi besi tua
segalanya su jadi cerita untuk dong pu cucu cucu
usia su kas kalah Bapak pu raga
su kuras bapak pu talenta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!