Mohon tunggu...
Royke Burhan
Royke Burhan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Goweser

Pendidikan dokter dan Pasca Sarjana di Universitas Sam Ratulangi Manado

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penurunan Libido

20 Maret 2022   10:01 Diperbarui: 26 Maret 2022   14:09 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pria tertunduk lesu di pinggir ranjang, sementara dibelakangnya seorang wanita tertelungkup dengan kedua tangan mendekap wajah atau memeluk bantal, terkesan sedang bersedih; atau, seorang pria tampak menengadah menatap langit-langit kamar sedang sang wanita tidur membelakanginya, adalah dua gambaran yang akrab dengan kita yang langsung kita tangkap sebagai kegagalan untuk melakukan hubungan intim diantara kedua pasangan tersebut.

Gambaran pertama mengesankan sebagai ketidakmampuan sang pria untuk melakukan tugasnya sedangkan yang kedua membuat kita berasumsi bahwa sang wanita sedang tidak "mood" atau lagi tak berhasrat.

Itulah yang terlintas pada kebanyakan kita ketika sedang membicarakan atau membayangkan gangguan dalam hubungan seks.

Secara umum, disfungsi seksual terjadi bila anda memiliki masalah yang menghambatmu untuk menginginkan atau menikmati kegiatan seks.

Sesuatu yang normal bila anda kadang2 tak memiliki "mood" namun perlu dipertimbangkan sebagai sebuah kelainan bila hal tersebut terjadi secara teratur (reguler) dan secara signifikan mempengaruhi kehidupan seksmu.

Ada empat kategori disfungsi seksual seperti dikutip di www.beaumont.org :

  • Desire disorder (gangguan hasrat) dikenal juga sebagai gangguan libido. Hal ini bisa diakibatkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen dan progesteron, juga oleh berbagai kondisi medis (seperti diabetes dan penyakit jantung), problematik dalam relasi, kelelahan, depresi, dan kecemasan.

  • Arousal disorder (gangguan ereksi) Kelainan ini membuat ereksi sulit dicapai selama melakukan aktivitas seksual. Pada pria, sering disebut sebagai disfungsi ereksi, meskipun arousal disorder ini juga terjadi pada wanita. Bila mengalami kelainan ini, kedua jenis kelamin tetap memiliki libido untuk melakukan senggama namun tidak pernah bisa mencapai kepuasan dari aktivitas tersebut. Secara emosional sangat berhasrat namun respons tubuh tak menunjang.             

  • Orgasm disorder (gangguan orgasmus) berarti anda sangat berhasrat secara emosional namun tak pernah bisa mencapai klimaks yang membuat frustrasi. 

  • Pain disorder (gangguan nyeri) terjadi ketika anda mengalami nyeri selama proses penetrasi (intercourse). Pada wanita, nyeri bisa diakibatkan oleh vagina yang kering, vaginismus (otot vagina berkontraksi menyempit saat penetrasi), infeksi saluran kemih (ISK), perubahan hormonal saat menopause, dan berbagai sebab lainnya. Pada pria, nyeri bisa disebabkan oleh Penyakit Peyronie (kerusakan penis), beberapa penyakit infeksi seperti ISK, prostratitis, jamur, herpes genitalis dan kelainan kulit lainnya.

Ternyata kompleksitas disfungsi seksual begitu beragam dan tak sesederhana yang kita pikirkan sehingga bila mengalaminya, baik pria maupun wanita, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang tepat, yang memiliki kompetensi sesuai penyebab dasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun