Penggunaan obat yang sangat banyak (polifarmasi) jangka panjang dengan kemungkinan interaksi yang merugikan seperti hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi), osteoporosis, gagal jantung, gangguan fungsi hati dan ginjal perlu dipikirkan dalam penanganan jangka panjang penyakit ini.
Sebagai contoh interaksi ditampilkan dalam gambar berikut sebuah "interaction checker" yang disediakan oleh Medscape :Â
Terlihat di sini bahwa kombinasi simvastatin, aspirin dan lisinopril saja sudah berisiko berat bila digunakan jangka panjang.
Pengobatan Komplementer
Pengobatan Komplementer artinya menggunakan modalitas lain sebagai pelengkap pengobatan konvensional yang biasanya bertumpu pada bahan obat kimia. Berbagai senyawa bioaktif yang terdapat dalam berbagai tanaman maupun hewan diketahui memiliki khasiat seperti yang dimiliki bahan obat bahkan ada yang tak bisa diberikan oleh obat. =
Keunggulan senyawa bioaktif ini adalah minim atau tidak menimbulkan efek samping seperti halnya bahan kimia. Berbagai penelitian yang telah dimuat dalam berbagai tulisan internasional membuktikan hal tersebut.
Menggunakan pengobatan komplementer dianggap dapat meminimalisir polifarmasi dan mengurangi interaksi merugikan.
Salah satu organisme yang banyak mendapat perhatian terutama dikalangan biologi kelautan adalah teripang laut (haisom-gamat-timun laut-sea cucumber). Begitu banyak publikasi soal gamat ini, contohnya bisa dibaca di sini
Terdapat banyak keunggulan dari senyawa bioaktif dalam gamat yang bermanfaat untuk membantu mengatasi PJK bahkan dimulai dari hulu sampai hilir.
Disfungsi endotel, yang tak tersentuh pengobatan, diatasi oleh kolagen gamat. Logika ilmiahnya, bila DE diperbaiki maka LDL tak akan menembus lagi tunika intima dan proses aterosklerosis tidak akan berlanjut. Risiko pecahnya selubung aterosklerosis yang menimbulkan trombus juga bisa dicegah oleh kolagen gamat karena penguatan selubung tersebut akan semakin optimal oleh suplai kolagen bagi selubung otot polosnya.