Mohon tunggu...
Royan Juliazka Chandrajaya
Royan Juliazka Chandrajaya Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pekerja lepas yang sedang berusaha memahami makna hidup.

Saya suka hal-hal yang berbau fiksi. Jika diberi kesempatan, saya akan terus menulisnya. Instagram : @royanjuliazkach Twitter : @royanazka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kain Kafan di Kepalaku

22 September 2022   10:50 Diperbarui: 22 September 2022   11:03 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah suasana tak menentu itu, pikiran kami hanya tertuju pada Maya yang kini mendapat sorotan tajam dari penghulu. Terlihat dari sorot matanya, penghulu kami seperti sedang melancarkan semacam kutukan batin kepada Maya yang kini hanya terdiam ragu.

"Maya, ikut ke ruangan saya" ucap penghulu. Hanya perkataan itu yang keluar dari mulut penghulu dan ia pun kembali menjejakkan kaki keluar bilik kelas dengan memberi tanda agar Maya mengikutinya.

Belum juga jauh langkah kaki penghulu kami, Maya bersuara,

"Mengapa saya harus ikut ke ruangan anda?" ucapnya dengan lugas.

"Bukankah kau telah menyadari ada yang salah dari dirimu?" nada suara penghulu mulai meninggi.

"Mohon maaf penghulu, saya tak mengerti ucapan anda" Maya semakin berani.

" Mana kain putih di kepalamu itu?" tanya penghulu sembari berjalan menuju Maya.

"Saya tak lagi membutuhkannya. Kain itu membuatku tak nyaman" Suara Maya masih sama.

"Berani-beraninya kau berucap seperti itu. Tubuhmu adalah sumber fitnah di dunia ini. Kain itu adalah pelindungmu!" Penghulu sudah berada tepat di hadapan Maya.

"Fitnah apa yang penghulu maksud?" tanya Maya dengan tetap tenang.

Penghulu terdiam sejenak. Terlihat ia sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan Maya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun