Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Peran Sport Clinic dalam Olahraga Disabilitas

3 September 2019   00:06 Diperbarui: 3 September 2019   00:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, mulai saat ini Sport Clinic bisa menambahkan pada daftar pelayanan medisnya untuk pasien yang bisa ditangani, selain atlet nondisabilitas, ada pula paralimpian (atlet disabilitas) yang berada di bawah naungan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI). Begitu pula sebaliknya bagi induk organisasi olahraga disabilitas di Indonesia, bisa menjadikan Sport Clinic sebagai pusat pelayanan medis yang dapat menolong untuk menyembuhkan paralimpian saat mengalami cedera olahraga (upaya kuratif) , serta dapat memberikan pemulihan bagi paralimpian pada keadaan yang semula seperti sebelum mengalami cedera olahraga (upaya rehabilitatif). Selain sebagai pusat pelayanan medis yang memiliki upaya kuratif dan rehabilitatif, Sport Clinic dapat berperan pula untuk memberikan penyuluhan mengenai cedera olahraga (upaya promotif), serta mengadakan pelatihan bagi praktisi (pelatih, tim medis, dll.) dalam olahraga disabilitas tentang penanganan komprehensif dasar cedera olahraga pada paralimpian (upaya preventif).

Keempat peran (kuratif, rehabilitatif, promotif dan preventif) yang dimiliki oleh Sport Clinic tersebut sangat dibutuhkan dalam pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas. Mengingat selama ini, dengan adanya fungsi gerak yang berbeda sesuai dengan jenis dan tingkat disabilitasnya, seorang paralimpian akan lebih rentan mengalami cedera olahraga dibanding dengan atlet nondisabilitas.

Ironisnya saat seorang paralimpian mengalami cedera olahraga, tenaga medis (dokter) masih menjadi momok yang menakutkan, berpikirnya saat harus mendapatkan pelayanan medis pasti akan dioperasi. Kemudian dalam konteks pemusatan latihan---baik dalam pemusatan latihan jangka pendek, menengah maupun panjang---yang sedang dipersiapkan untuk menghadapi sebuah kompetisi olahraga, saat mengalami cedera olahraga, maka paralimpian memiliki kecenderungan mengalami trauma untuk bisa bebas bergerak seperti semula, bahkan pada kasus tertentu paralimpian akan mengalami ketakutan untuk memulai latihan kembali, akibatnya program latihan yang telah dirancang sedemikian rupa tidak akan bisa mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Di sinilah letak pentingnya keberadaan Sport Clinic bagi pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas. Sport Clinic dapat menjadi rujukan bagi setiap paralimpian yang mengalami cedera olahraga, tindakan yang diberikan tidak selalu dengan operasi, karena jenis dan lokasi cedera olahraga yang dialami menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan tindakan, tindakan tanpa operasi seperti fisioterapi dan massage pun termasuk dalam pelayanan medis yang bisa diberikan.

Bahkan sebisa mungkin upaya pelayanan medis yang diberikan berupa konsep treatment yang menggunakan dasar dari gerakan, sehingga bukan hanya passive treatment, melainkan juga active treatment, mengarahkan paralimpian yang sedang mengalami cedera untuk tetap bisa berlatih hingga mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Banyak paralimpian yang bermasalah dengan kebugaran saat mengalami cedera, kebugaran paralimpian menurun jauh, oleh sebab itu paralimpian tetap membutuhkan latihan selama masa treatment untuk menjaga kebugaran di bawah program latihan yang dianjurkan dan diawasi oleh tenaga medis (dokter).

Sport Clinic saat ini pun makin berkembang, terutama dengan adanya dukungan dari tenaga medis yang memiliki konsentrasi pada bidang ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi (d.h rehab medik), tentu akan sangat mempengaruhi dalam kualitas pelayanan, hal ini dapat dilihat dari sisi pelayanan yang berbasis riset dan mengandalkan teknologi.

Dengan adanya pendekatan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi, pelayanan medis yang bisa diberikan oleh Sport Clinic tidak hanya terbatas pada penanganan cedera olahraga, melainkan lebih dari itu, pembatas-pembatas yang dimiliki oleh paralimpian pun bisa dikurangi dengan menggunakan riset dan teknologi.

Ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi akan dapat melihat (secara holistis) sistem keseluruhan sebagai satu kesatuan dari diri paralimpian, melihat fungsi yang masih ada dari tubuh paralimpian sehingga dapat dimaksimalkan untuk berprestasi, serta meminimalkan hambatan yang dimiliki oleh paralimpian sesuai dengan jenis dan tingkat disabilitasnya.

Pelayanan medis yang diberikan mulai dari mendiagnosis, kemudian memberikan evaluasi dan penilaian, hingga selanjutnya melakukan intervensi. Intervesi yang dilakukan tidak hanya intervensi dalam bentuk keterapian fisik, tetapi juga melakukan intervensi dengan menggunakan teknologi. Pelayanan medis di dalam Sport Clinic ini akan dikerjakan bersama oleh tim, mulai dari dokter, fisioterapis, psikolog dan ortotis prostetis. Sehingga pelayanan medis yang didapatkan oleh paralimpian bersifat luas dan lengkap, meliputi seluruh aspek.

Peran Sport Clinic dalam Pelayanan Pendampingan

Induk organisasi olahraga disabilitas yang berada pada tataran pengurus provinsi di Indonesia---setidaknya yang terjadi di Provinsi Jawa Timur---selama ini masih mengalami kendala dalam program pencarian bakat (talent scouting) untuk mencari bibit maupun regenerasi paralimpian yang berusia pelajar di bawah delapan belas tahun dari kelompok disabilitas daksa (phsycal impairment), terutama pada klasifikasi kehilangan fungsi anggota gerak (limb deficiency).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun