Mohon tunggu...
Ahmad Rowi
Ahmad Rowi Mohon Tunggu... -

CEO Industri Startup Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awas, Customer dan Pengembang Web Sering Tertipu dalam Hal ini

31 Mei 2014   22:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kompasiana /kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi Kompasiana /kompas.com"][/caption]

Pernahkah Anda mendapatkan sebuah penawaran:

"Jasa Pembuatan website hanya 250 ribu rupiah, gratis hosting dan domain (.com, .net, dll) + bonus SEO dijamin masuk ke halaman 1 google, garansi seumur hidup".

Sebuah penawaran yang fantastis dan meyakinkan bukan ?

Penawaran jasa web seperti itu, sekarang sangat menjamur di Internet. Meskipun demikian, masih banyak penawaran jasa pembuatan website dengan harga yang lebih tinggi dan bervariasi. Saking banyaknya variasi penawaran, customer kebingungan untuk menentukan pilihan. Begitu juga dengan penyedia jasa pembuatan website, mereka bingung untuk menghitung berapa harga dari jasa mereka.

Tipe customer juga berbeda-beda, ada sebagian dari mereka yang secara ekstrim hanya berdasarkan harga, harga terendah dengan pertimbangan menekan biaya promsi, atau harga tertinggi untuk mendapatkan jaminan kualitas hasil.

Saya menangani manajemen projek development pada sebuah perusahaan jasa pembuatan website, dalam tulisan ini, tidak bermaksud untuk mengarahkan atau memihak pada penentuan harga tertentu. Saya hanya share pengalaman khususnya kepada pelanggan pengguna jasa pembuatan web agar lebih mengetahui seperti apa tahap pengembangan web secara profesional. Di sisi lain, saya berharap para pengembang web memiliki rasa percaya diri untuk menentukan harga sesuai dengan profesionalisme yang dimilikinya.

Oke, Setidaknya ada dua pendekatan dalam penentuan harga jasa pembuatan website; Pendekatan projek dan  Pendekatan berbasis waktu. Saya sering menggunakan pendekatan berbasis Perhitungan satuan item kerja (projek). Tabel di bawah ini merupakan perhitungan standar di perusahaan Kami.

[caption id="attachment_339366" align="aligncenter" width="553" caption="Daftar Harga Jasa Pembuatan Web Design Standar"]

1401524980932215881
1401524980932215881
[/caption] Perhatikan tabel di atas, cara perhitungan dilakukan dengan Rumus di bawah ini: Harga Website : 1 + 2 + 3 + 4 Contoh Sebuah perusahaan memilih paket termurah, untuk CMS menggunakan CMS Generik, dengan layout "free template". Perhitungan harga web dengan spesifikasi tersebut: Item 1 : Rp. 0 Item 2 : Rp. 400.000, - Item 3.a : Rp. 300.00, - Layout "free template" : Rp. 0, - Item 4 : Rp. 300.000, - Harga website total untuk paket ini : 1 + 2 + 3 + 4 Rp. 1.000.000, -

Kebetulan, pemilihan paket di atas termasuk paket yang paling murah. Jadi bisa Kita simpulkan bahwa harga jasa website yang paling murah yang masih masuk akal adalah Rp. 1.000.000, - .

Pertanyaannya adalah, dasar dari penentuan harga di atas darimana ?. Ini jawabannya;

  1. Untuk hosting : berdasarkan pengalaman dan kebutuhan standar, kemananan data, dan kualitas layanan dari penyedia hosting tersebut. Karena asumsinya web ini adalah web baru, maka kapasitas hosting di cukup 500 Mb untuk data awal berupa teks dan foto. Kemudian, untuk bandwidth mendapatkan fasilitas UL (unlimited/ lebih tepatnya unmetered) untuk mengantisipasi jika traffik kunjungan melonjak (meskipun jarang untuk web baru)
  2. Untuk item pilihan 1, 3, dan 4 adalah berdasarkan pengalaman dalam memberikan penghargaan kepada pegawai dan menyesuaikan dengan upaya keberlangsungan bisnis perusahaan. Misalkan, pada keadaan yang standar, dalam 1 bulan Kami mendapatkan 15 klien dengan pilihan paket yang paling murah, berarti omzet Kami adalah 15x Rp. 1 juta = 15 juta. Untuk mengerjakan projek ini, kami membutuhkan karyawan tetap dengan jumlah 2 orang designer dan 2 orang programmer.

Omzet : 15 juta

Karyawan :

Designer : 2 orang : 2 x 2,5 juta : 5 juta

Programmer : 2 orang x 2,5 juta : 5 juta

Total pengeluaran : 10 juta ditambah lain lain 2 juta. Keuntungan bersih 3 juta / bulan. Nilai wajar dari sebuah keuntungan perusahaan.

Intinya, perhitungan di atas mempertimbangkan faktor manfaat, baik untuk customer, maupun untuk manajemen ke dalam serta keberlangsungan perusahaan pengembang web.

1. Manfaat kepada customer

Misalnya untuk hosting, hendaknya penyedia jasa website tidak asal memberikan paket yang sangat murah, akan tetapi berakibat kepada kecepatan loading web yang lambat atau website sering down, akhirnya customer yang dirugikan.

2. Manfaat kepada manajemen perusahaan

Sedangkan untuk manfaat kepada manajemen perusahaan jasa itu sendiri, tentunya ingin memberikan kesejahteraan karyawan yang baik dan wajar, karena dengan karyawan yang sejahtera, maka pelayanan juga akan berjalan dengan baik.

Jasa pembuatan web, merupakan jasa yang unik, karena meskipun kontraknya tertuang "beli putus", tapi ada sebagian kewajiban perusahaan penyedia perusahaan web antara lain:

  1. Siap melayani setiap saat jika terjadi masalah teknis sistem web dan hosting
  2. Mengingatkan setiap tahun jika paket domain dan hosting telah mendekati masa expired

Jika ada pertanyaan;

"lantas, jika ada layanan website murah 250 ribu rupiah, bagaimana rasionalisasi keuntungannya?"

Saya tidak berani memastikan bagaimana rasionalisasi perhitungan kentungan dari penawaran di tersebut, akan tetapi mungkin ada beberapa hal yang "menjadi pertimbangan";

1. Menekan harga hosting di titik terendah, dan memberikan paket yang minim. Kemudian untuk cms tidak banyak customisasi, atau mungkin memiliki template cms yang sudah dimodifikasi sendiri. Untuk layout juga sudah memiliki template yang identik, misal untuk perusahaan, untuk sekolah, dll, tinggal mengambil saja. Bagaimana dengan keuntungan? Mungkin di charge di tahun kedua, atau memperbanyak kuantitas projek. Dari sisi layanan konsumen kurang maksimal, baik dari sisi teknis kualitas projek maupun bagaimana menanggapi keluhan pelanggan.

2. Mungkin semua hal dilakukan sendiri, dari perencanaan, pemesanan hosting, coding, dan desaign layout, sehingga harga bisa ditekan sampai titik terendah. Akan tetapi resikonya, sampai kapan pihak penyedia jasa akan bertahan ? Okelah, jika order banyak, tapi share profitnya masih kecil untuk mengangkat karyawan, ataupun kalau bisa memiliki karyawan, pasti load pekerjaan menjadi sangat besar, dan ujungnya, pelayanan kepada konsumen kurang optimal

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua kalangan. Kepada pengguna jasa, semoga lebih bisa mengetahui bagaimana sebuah web berkualitas itu dibuat. Pengguna jasa lebih bisa memahami mengapa membangun brand lewat media website membutuhkan investasi yang relatif lebih mahal. Akan tetapi, harga tersebut tentunya tidak seberapa jika dibandingkan dengan nilai brand yang Anda miliki.

Kepada penyedia jasa pembuatan website, agar lebih percaya diri dalam menentukan harga jasa pembuatan website. Dengan harga yang rasional, para penyedia jasa dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik juga.

Salam

Ahmad Rowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun