Mohon tunggu...
Roudhotul Jannah
Roudhotul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan lupa membaca hari ini
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Melalui tulisan kamu bisa berbicara, berkata, bahkan mampu menyentuh seseorang yang tidak diketahui keberadaanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Keluarga dalam Perkembangan Gender Anak

3 November 2022   02:26 Diperbarui: 3 November 2022   02:31 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gender berasal dari bahasa latin yakni "GENIUS" yang artinya tipe atau jenis. Gender adalah perbedaan kedudukan, fungsi, sifat maupun prilaku antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara kordial maupun budaya.

Sebagaimana Al-Qur'an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam 2 jenis yakni laki-laki dan perempuan :

Allah Swt telah berfirman didalam Al Qur'an surat Al Hujarat ayat 13 yang artinya; "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan, dan telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal". (QS. Al Hujarat: 13).

Identitas gender merupakan proses pengelompokan seseorang terhadap dirinya, atau keyakinan diri dari segi fisik, sosial maupun budaya bahwa individu tersebut merupakan seorang perempuan atau laki-laki, tentunya identitas gender yang sehat adalah yang selaras dengan identitas biologisnya, yang sesuai dengan bawaan fisiknya dan bertingkah laku sesuai apakah sebagai laki-laki atau perempuan, anak harus ditanamkan nilai, norma, tuntutan, batasan serta dilatih agar bisa bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya, agar anak memiliki identitas gebder yang sehat.

Orientasi seksual atau istilah pola ketertarikan individu baik secara seksual maupun emosional terhadap individu lain, Ketika kita berbicara tentang orientasi seksual, kita biasanya berbicara tentang tiga hal: lurus, gay, dan biseksual. , (APA, 2008; Zietsch dkk., 2008; Tucker dkk., 2008; Igartua dkk., 2009; Berlan dkk., 2010). Heteroseksualitas adalah kecenderungan untuk merasa tertarik secara emosional dan romantis secara seksual kepada orang-orang dari jenis kelamin yang berbeda. 

Dalam kasus ini, tindakan seksual terjadi dengan orang lain dari lawan jenis. Homoseksualitas adalah kecenderungan ketertarikan seksual emosional dan romantis kepada orang-orang dari jenis kelamin yang sama, atau aktivitas seksual antara pria dan pria yang mengidentifikasi diri sebagai gay, atau antara wanita dan wanita yang mengidentifikasi diri sebagai lesbian. 

Selain itu, istilah biseksual digunakan untuk menggambarkan kecenderungan untuk terlibat dalam ketertarikan seksual emosional dan romantis yang terjadi antara pria dan wanita, oleh karena itu, biseksualitas berada di antara dua kecenderungan heteroseksualitas dan homoseksualitas.

Peranan orang tua dalam pembentukan identitas gender anak

Salah satu nilai yang ditanamkan pada anak-anak adalah gender. Keluarga adalah sarana sosialisasi, awalnya mengajar anak laki-laki untuk menerima sifat-sifat maskulin dan anak perempuan untuk menerima sifat-sifat feminin.

Ada tiga hal yang mempengaruhi perkembangan seksual. efek biologis, sosial, dan kognitif. Pertama, efek biologis dari dipahami melalui faktor biologis genetik.

Kedua, dampak sosial dipahami melalui faktor-faktor yang timbul dari interaksi antara anak dengan lingkungannya, baik keluarga, budaya, masyarakat, media maupun sekolah.

Ketiga, dampak kognitif dipahami bahwa segregasi gender pada anak terjadi di kemudian hari. Berpikir adalah laki-laki atau perempuan, dari dan seterusnya mereka secara konsisten mengenali sebagai laki-laki atau perempuan, dan memilih kegiatan, objek, dan sikap yang konsisten dengan sebutan itu.

Referensi

American Psychological Association. (2008). Answer to your question: for a better understanding of sexual orientation and homosexuality. Washingthon, DC: Author.

Berlan, E.D., et al (2010). Sexual orientation and bullying among adolescent in the growing up today study. Journal of Adolescent Health, 46, 366-371

Igartua, K., et al (2009). Concordance and discrepancy in sexual identity, attraction, and behavior among adolescent. Journal of Adolescent Health, 35, 602- 608.

Tucker, J.S., et al (2008). Understanding differences in substance use among bisexual and heterosexual young women. Women's Health Issues, 18, 387-398.

Zietsch, B.P., et al (2008). Genetic factors predisposing to homosexuality may increase matting success in heterosexuals. Evolution and Human Behavior, 29, 424-433

 semoga bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun