Maka dari itu, para guru/ pendidik dan bahkan para orangtua pun harus sadar dalam memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya. Sehingga anak – anak didik ini memiliki rasa percaya diri yang akan menunjang di kehidupan mereka yang akan datang.
Dari beberapa pernyataan diatas, telah saya jelaskan bahwa baik pola asuhmaupun peran dari orangtua maupun dari guru merupakan bagian yang sangat penting untuk ditujukan pada pendidikan anak apalagi pendidikan Islam anak yang menurut saya masih perlu untuk diberikan terhadap anak-anak didik yang masih minim terhadap pendidikan Islam tersebut.
Bahkan pemerintah pun harus ikut andil atau turut serta dalam tercapainya pendidikan Islam anak ini. Kenapa? Karena untuk melakukan yang terbaik terhadap potensi anak didik yang ada, pemerintah perlu melakukan pembentukan kembali strategi, penyusunan kurikulum bahkan peningkatan kualitas para guru/ pendidik.
Dan juga dalam permasalahan biaya atau anggaran, anggaran yang pemerintah tingkatkan/ tinggikan itu belum tentu akan memadai pendidikan Islam. Karena selama ini Negara Indonesia masih bisa dikatakan sangat tertinggal dalam hal pembentukan kembali pendidikan tersebut. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam itu sendiri padahal mayoritas penduduk di Indonesia ini adalah mayoritas yang beragama Islam.
Sementara itu, jika pimpinan dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut tidak dapat atau tidak mampu meningkatkan kualitas pendidikannya tersebut maka itu merupakan tanggung jawab dari seorang pimpinan yang akan dipertanyakan. Dimana dalam hal ini, pimpinanlah yang paling berkuasa atas pendidikan yang ada dalam suatu lembaga pendidikan Islam itu.
Akan tetapi, jika etos kerja dan sifat kepemimpinan yang baik dan bukan hanya sekedar omongan belaka yang dimiliki oleh pimpinan dalam lembaga pendidikan Islam itu bagus dan dapat menjamin kualitas pendidikan menjadi lebih baik lagi maka itulah sebenar – benarnya pimpinan yang harus atau yang wajib untuk dicontoh.
#done#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H