Bullying atau perundungan adalah jenis tindakan agresif di mana seseorang atau sekelompok orang memaksa seseorang yang "lebih lemah" secara fisik atau psikologis. Orang yang terlibat dalam perundungan, yang sering disebut sebagai pengganggu, dapat berupa individu atau sekelompok orang yang percaya bahwa mereka memiliki wewenang untuk melakukan apa pun terhadap korbannya. Selain itu, korban merasa terus-menerus takut terhadap pengganggu dan percaya bahwa mereka lemah dan tidak berdaya.
Banyak sekali dampak dari perilaku bullying baik secara psikis, verbal, non verbal, dan lain sebagainya. Maka ada 2 faktor yang melatarbelakangi terjadinya bullying, yaitu:
1. Faktor InternalÂ
Alasan internal biasanya menjadi penyebab perilaku bullying. Jenis kelamin, kepribadian, impulsivitas, dan adanya karakter yang suka mengganggu adalah contoh elemen internal yang berasal dari dalam diri seseorang. Sikap mengganggu ini biasanya terwujud ketika lingkungan tidak mendukung. Anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif, psikomotorik, moral, dan emosional mereka di sekolah.
2. Faktor EksternalÂ
Selain faktor internal, ada faktor eksternal yang dapat menyebabkan perilaku bullying. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang, seperti faktor lingkungan di masyarakat dan di sekolah. Perilaku bullying dapat dipicu oleh kondisi lingkungan sosial yang buruk, seperti kemiskinan atau status ekonomi seseorang yang rendah. Keadaan lingkungan seperti itu memiliki kekuatan untuk membentuk perilaku seseorang.
WHO (2013) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang mengelola stres dalam hidup, mencapai potensi penuhnya, belajar dan bekerja secara efektif, serta berkontribusi bagi masyarakat. Kesehatan mental seseorang dapat didefinisikan sebagai kemampuan mereka untuk mengembangkan semua aspek perkembangan mereka---fisik, intelektual, dan emosional---dengan cara yang optimal dan harmonis dengan perkembangan orang lain. Hal ini memungkinkan mereka untuk terlibat dengan lingkungannya. Pikiran, perasaan, keinginan, sikap, persepsi, opini, dan keyakinan tentang kehidupan adalah contoh gejala atau fungsi mental yang harus bekerja secara harmonis satu sama lain untuk menghilangkan keraguan, kegelisahan, keresahan, dan konflik internal. Berikut ini ada berberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, yaitu:
1. Faktor biologisÂ
2. Faktor psikologisÂ
3. Faktor lingkunganÂ
4. Faktor sosioekonomi