Mohon tunggu...
Rosyidatul Awwaliyah
Rosyidatul Awwaliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya mahasiswi jurusan ekonomi syariah di kampus Institut Agama Islam Tazkia. Saya tertarik dengan dunia sejarah dan ekonomi sebelum saya duduk di bangku kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salman Al-Farisi, Pemuda Dibalik Kemenangan Umat Islam di Perang Khandaq

2 November 2023   20:57 Diperbarui: 2 November 2023   21:59 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salman begitu senang dan bergegas untuk berangkat kesana. Sayangnyaa,setibanya di Wadil Qura, rombongan tersebut malah menjual Salman untuk menjadi budak orang Yahudi.

Hiduplah Salman sebagai seorang budak,namun ia masih tetap ingin mengejar risalah nabi. Sampailah suatu hari ia dibeli oleh orang yahudi dari bani Quraidhah dan dibawa ke Madinah. Dari situ Salman sudah merasa bahwa kota Madinah lah yang dimaksud oleh sang guru.

Suatu hari ia mendengar kabar bahwa Rasulullah akan hijrah ke madinah dan beliau telah sampai di Quba. Salman memutuskan untuk menemui Rasuulullah dan melakukan hal-hal untuk bisa memastikan tanda-tanda kenabian dari Rasulullah. Sampailah ia pada hari dimana akhirnya ia menemukan bukti terakhir dari kenabian. Salman langsung memeluk agama islam. Akhirnya,perjalanan panjang dalam mencari agama Allah telah mencapai garis finsish.

Sayangnya kondisi Salman yang seorang budak membuat Salman tidak mampu mengikuti beberapa peperangan seperti perang badar. Rasulullah mengusulkan kepada Salman untuk minta di merdekakan dan karena bantuan dari para sahabat,sehingga Salman bisa merdeka.

Kecerdikan Salman Al-Farisi dalam Perang Khandaq

Perang Khandaq terjadi pada tahun 5 Hijriah. Perang ini dilatarbelakangi oleh hasutan kaum yahudi yang tidak suka dengan keadaan Rasulullah dan pengikutnya. Orang yahudi pergi ke Mekkah untuk menghasut kaum musyrik untuk memerangi Rasulullah.

Terkumpulah 24.000 pasukan dari kaum musyrikin dan suku Ghatafan yang akan menyerang dari luar Madinah. Sedangkan Bani Quraidhah akan menyerang kaum muslimin dari dalam kota Madinah.

Rasulullah pun mengadakan musyawarah dengan para sahabat tentang kondisi gawat yang sedang terjadi. Kemudian Salman Al-Farisi mengusulkan untuk membuat parit sebagai penghalang. Geografis dari kota Madinah memang sudah terdiri dari gunung-gunung, namun masih ada lahan terbuka yang akan memudahkan Madinah untuk diserang.

Rasulullah dan para sahabatpun menggali parit disekeliling gerbang kota Madinah. Ditengah proses pembuatan parit, Salman menemukan batu besar yang sulit untuk dipecahkan. Kemudian ia mengatakan kepada Rasulullah ingin mengubah jalur parit karena terhalang oleh batu besar tersebut. Tapi kemudian Rasulullah mendatangi batu tersebut dan berusaha memecahkan batu tersebut. Dan muncullah kilatan api yang terang sebanyak 3 kali. Dalam kilatan tersebut memperlihatkan istana Hira dan kota-kota Persia, juga terlihat tentang istana Syiria, San'a dan negeri-negeri lainnya

Singkat cerita kaum kafir tidak bisa menyerang Madinah karena terhalang oleh parit tersebut. Selama sekitar satu bulan kaum kafir membangun tenda-tenda di seberang parit. Sampai pada akhirnya Allah mengirimkan angin topan dan menghancurkan perkemahan kaum musyrikin.

Salman Al-Farisi Tutup Usia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun