Mohon tunggu...
Rosyida Putri Amila
Rosyida Putri Amila Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang Lethologica

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Curious Lusi

19 Agustus 2023   12:41 Diperbarui: 19 Agustus 2023   12:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nasi goreng sosis dan acar mentimun adalah menu bekal pertamanya. Berbekal ilmu dari youtube, istriku membuatkan bekal selucu mungkin dengan berbagai cetakan menggemaskan. Kami berharap, ia akan makan dengan lahap dan belajar dengan nyaman.

"Ibu, Lusi berangkat dulu, ya. Ibu jangan lupa makan! Makanannya jangan terlalu pedas!"

Istriku mengangguk dan mencium keningnya.

"Oh, iya.. Terimakasih bekalnya, Bu." Ia melambaikan tangannya dari atas motor dan kami mulai pergi menjauh dari rumah.

#

Mungkin terlalu berlebihan jika aku menangis karena ditinggal Lusi pergi sekolah. Tapi, memang itu yang aku rasakan. Setiap hari liburku bekerja, ia akan selalu bangun pagi, dan mengajakku bermain bersamanya sampai lupa mandi. Kami makan hasil masakan 'random' yang rasanya tak karuan. Kami bertiga tidur siang di tenda depan rumah hingga beduk membangunkan kami di sore hari. Itu akan terjadi berulang setiap akhir pekan 

Semakin dewasa, anak-anak akan pergi jauh meninggalkan rumah. Mereka yang kadang membuat gaduh, menyebalkan, susah disuruh mandi, susah makan sayur, selalu merengek minta mainan dan es krim, ternyata sangat dirindukan oleh orang tuanya, ketika mereka tidak ada di rumah. Aku baru merasakannya saat menjadi orang tua.

Dulu, ketika aku masih kuliah, aku sering kali malas pulang. Entah karena di rumah merasa kesepian tanpa teman-teman atau karena malas ketika disuruh-suruh dan mendengar ocehan ibuku pagi-pagi. Sepintas memang terlihat lebih nyaman di perantauan daripada di rumah sendiri. Tapi percayalah, ayah ibu adalah orang yang paling merindukan kita, saat kita tak berada rumah. Sayangnya, kadang kita lebih memilih jauh dan hanya datang saat membutuhkan uang. Uftt.. menyedihkan sekali.

#

"Ayah , kita ini manusia? Atau tumbuhan?"  Tanya Lusi, suatu sore di balkon.

"Menurut kamu, kita lebih mirip manusia atau tumbuhan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun