Penulis: Rosyidah Nur Halimah & Dr. Muhammad Rohmadi Ratulisa, M.Hum.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Edisi 5 adalah pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diperbarui oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Edisi 5 EYD ini adalah revisi terbaru dari pedoman ejaan bahasa Indonesia yang telah ada sebelumnya.
Tujuan utama dibuatnya EYD adalah untuk menjaga konsistensi dan keseragaman dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah masyarakat umum. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Edisi 5 mencakup 4 Bab bahasan, yaitu:
1. Penggunaan huruf
2. Penulisan kata
3. Penggunaan tanda baca
4. Penulisan unsur serapan
Masing-masing dari bahasan memiliki keutamaan sendiri, seperti penulisan unsur serapan dari bahasa asing misalnya. Untuk menyesuaikan kaidah berbahasa masyarakat Indonesia, terkadang diperlukan sedikit perubahan untuk mencapai keselarasan dalam pengucapan seperti accomodation dalam bahasa Inggris diubah menjadi akomodasi dalam bahasa Indonesia, accent menjadi aksen, charisma menjadi karisma, lalu ticket menjadi tiket, dan seterusnya.
Penggunaan tanda baca dengan benar pun tak kalah penting. Sebab tulisan yang salah dalam penggunaan tanda baca bisa merusak arti dari tulisan itu sendiri dan rawan multitafsir. Kita bisa melihat dan membandingkan ketiga kalimat di bawah ini.
1. "Siska, rumah Andi masih jauh."
2. "Siska, rumah Andi masih jauh?"
3. "Siska, rumah Andi masih jauh!"
Kalimat-kalimat di atas meski memiliki komposisi huruf yang sama, namun mengandung makna yang berbeda karena dibubuhi satu tanda baca berlainan. Kalimat yang pertama terkesan sebagai pernyataan karena diakhiri dengan tanda titik (.), kalimat kedua mengandung pertanyaan karena diakhiri dengan tanda tanya (?), dan yang terakhir cenderung menekankan kalimat itu sendiri karena diakhiri dengan tanda seru (!).
Jadi, mulai sekarang ada baiknya kita lebih berhati-hati dan memperhatikan betul cara menulis yang benar karena setelah hasil tulisan yang kita buat sampai kepada pembaca dan masih salah, hal itu dapat menimbulkan disinformasi. Apalagi jika apa yang kita tulis menyangkut masalah yang urgen, bisa berbahaya jika menyebabkan multitafsir dan jatuh pada kesalahpahaman.
Berikut tadi adalah beberapa penjelasan dan fungsi dari Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Edisi 5. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H