Direktorat Sekolah Dasar ikut turut memberi informasi dan mengajak kita untuk serentak bergerak menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, dengan cara membagikan pemahaman tentang perundungan atau bullying. Poster ini bisa digunakan sebagai materi penyampaian tentang perundungan pada peserta didik.[4]
Kasus kekerasan yang terjadi merupakan pertarungan identitas manusia Indonesia yang mana kita memiliki begitu banyak keanekaragaman. Karakteristik peserta didik harus dipahami betul, harus diawasi betul sebab mereka sedang dalam masa keingin tahuan yang tinggi dalam melakukan suatu hal. Jadikan Pancasila sebagai dasar penegas identitas bangsa untuk anak, fondasi filosofis memuat jiwa bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa perasaan sebagai bangsa, dan nilai-nilai hidup berbangsa. Seperti yang ditegaskan oelh Ki Hadjar Dewantara, penenalan terhadap para siswa dan dialog edukatif untuk menumbunhkan karakter dan sekedar mengembangkan kemampuan inteletual dalam semangat kompetisi individualism.[5]
Marilah kita sebagai manusia Indonesia, menjaga Identitas bangsa kita dengan cara positif. Bukan perkara mudah memperjuangkan pendidikan, hanya saja demi masa depan bangsa yang lebih baik perlu adanya persatuan dalam memerangi kasus-kasus kekerasan di sekolah. Tidak ada yang tidak mungkin filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan dasar-dasar nilai pendidikannya siap menjadi pedoman kita bersama dalam memperbaikinya. Melalui pendidikan yang memerdekakan butuh para penuntun dalam proses pembelajaran.
Daftar Pustaka :
[2] https://www.kompas.tv/regional/465603/kasus-bullying-siswi-sd-berujung-damai
[4] https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/stop-perundungan-atau-bullying
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H