Mohon tunggu...
Rossihan Anwar
Rossihan Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sains Al Qur'an Wonosobo

Pendengar lagu Efek Rumah Kaca. Seorang pembelajar di Lembaga Pers Mahasiswa Shoutul Qur'an

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Kritis: Advokasi Kebijakan Penguatan Akses Perempuan dan Anak oleh Lembaga Swadaya Masyarakat KITA Institute Wonosobo

31 Desember 2023   12:18 Diperbarui: 31 Desember 2023   12:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Justice Without Borders dan KITA Institute

Arah Gerak Kita Institute Skala Lokal dalam Dua Tahun Terakhir

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) melanjutkan kerjasama dengan KITA Institute dalam upaya perlindungan terhadap perempuan  dan anak salah satunya pencegahan perdagangan orang pada Januari 2022.

Di tahun sebelumnya, KITA Institute sudah bekerjasama dengan DPPKBPPPA untuk mengawal "Desa model Anti Perdagangan Orang". Namun, perbedaannya di awal tahun 2022, komitmen yang terjalin lebih difokuskan untuk menjalankan maklumat Desa Anti Perdagangan Orang, titik fokusnya berada di Desa Jengkol, Kecamatan Garung.

Pada bulan berikutnya, tanggal 24 Februari 2022, diskusi melalui Zoom meeting terkait "Layanan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan Anak" dilakukan oleh KITA Institute. Materi tersebut disampaikan oleh Helgah Dyah Vianinditasari dari YAPPIKA-ActionAid.

Maret, 2022, KITA Institute mengawal sebuah forum yang diadakan Pemerintah Desa Bumiroso, Watumalang, Wonosobo dalam "Forum Peduli Perempuan dan Anak" bersama PKK Desa dan Perangkat Desa. Forum tersebut dimaksudkan sebagai tempat pertemuan sejumlah organisasi perempuan supaya berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan.

Agenda menjelang penutup tahun 2022, di bulan Agustus, Forum Warga Wonosobo bersama KITA Institute berkolaborasi dalam upaya penyuluhan stunting di Kecamatan Wonosobo. Menurut data, Kecamatan Wonosobo merupakan daerah tertinggi setelah Kecamatan Kertek dan Watumalang. Kegiatan tersebut, KITA Institute dan Forum Warga Wonosobo melakukan kunjungan ke lembaga SC Klab Wonosobo, juga turut melibatkan Wali Murid dari SC Klab.

Permulaan Januari 2023, Forum Madani Wonsobo dan KITA Institute mengusulkan Perubahan Peraturan Bupati nomor 32 Tahun 2019. Kedua organisasi tersebut melakukan pengukuhan koordinasi untuk memperkuat advokasi dengan isu penguatan akses masyarakat terhadap Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) dan Tabungan Ibu Bersalin (Tasolin). Kedua isu tersebut sengaja diangkat karena KITA Institute beralasan bahwa perhatian terhadap ibu bersalin itu sangat berpengaruh pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hal itu termasuk dukungan juga dari LSM KITA Institute terhadap program kesehatan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Februari 2023, Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo membuka pelatihan bahasa isyarat bagi para pelayan kesehatan petugas puskesmas di Wonosobo. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan KITA Institute untuk memberikan pembekalan. Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 perwakilan puskesmas di Kabupaten Wonosobo, sementara itu para instruktur didatangkan dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Jawa Tengah.

Tanggal 4 Agustus, 2023, Forum Madani Wonosobo menggelar sosialisasi bersama KITA Institute di tingkat PAUD. Tujuannya untukpemahaman masyarakat, khususnya orang tua mengenai pentingnya pencegahan stunting melalui aspek gizi dan perawatan anak.

Kemudian sepanjang bulan September hingga Desember 2023, KITA Institute menggandeng Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam pencepatann penanganan stunting lintas sector lewat program "Rembuk  Stunting Desa". Organisasi YAPPIKA-ActionAid juga menjadi volunteer dalam kegiatan tersebut. Terakhir, di bulan Desember agenda yang juga tak kalah penting dan progressif adalah upaya pencegahan pernikahan usia dini di Desa Lengkong bagi pemuda setempat.

 Hubungan KITA Institute dengan banyak jaringan yang dilakukan hampir bisa dikatakan berhasil dalam memberikan penguatan akses untuk perempuan dan anak di tingkat daerah. Ini menjadi jembatan publik dan masyarakat sipil untuk peningkatan kapasitas pemahaman mereka terhadap isu dan persoalan yang kini tengah dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun