Mohon tunggu...
Rossenne Oetari Agatha
Rossenne Oetari Agatha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Strategis Dalam Manajemen Partai Politik: Studi Kasus Pengelolaan Partai-Partai Politik Modern di Indonesia

13 Desember 2022   20:30 Diperbarui: 8 Januari 2023   19:23 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen partai politik merupakan bagian penting dalam pengelolaan dan keorganisasian pada sebuah partai politik. Partai politik sebagai sebuah organisasi yang memiliki birokrasi yang cukup kompleks, apalagi jika birokrasi antara kepengurusan pusat dan kepengurusan cabang yang ada di berbagai daerah berkembang menjadi sesuatu yang besar dari segi volume maka partai politik memerlukan manajemen organisasi yang baik dan efektif untuk dapat mengelola partai politik. 

Karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen penting bagi partai politik karena dapat membantu kepengurusan partai untuk mengatur faktor-faktor produksi, mengumpulkan dan mengatur sumber daya, mengintegrasikan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan. Ia mengarahkan upaya kelompok menuju pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang terkait erat dengan berbagai fungsi partai politik (Rogers, 2005). 

Dalam jangka panjang, manajemen partai politik dapat meningkatkan kekuasaan administratif partai politik tersebut ke tingkat di mana mereka dapat memanfaatkan semua sumber daya fisik & manusia secara produktif yang mengarah pada keberhasilan dalam manajemen.

Dengan adanya kepentingan yang cukup tinggi dari pengelolaan yang efektif bagi partai politik, maka pengukuran indikator dari manajemen partai politik itu sendiri dapat dilihat sebagai hal yang strategis dalam pembangunan sumber daya manusia di dalam tubuh organisasi partai politik. Manajemen dalam partai politik menyediakan pemanfaatan maksimum sumber daya yang mungkin terbatas atau bahkan langka dengan memilih penggunaan alternatif terbaik dalam industri dari berbagai penggunaan. 

Kualitas pengelolaan manajemen partai politik kemudian memainkan peran penting dalam menentukan keputusan apa yang dapat diambil oleh suatu partai politik (Cruz & Keefer, 2015). Indikator manajemen dalam partai politik kemudian memainkan peran dalam mengukur apakah suatu kepengurusan organisasi partai politik merupakan manajemen yang berkualitas atau tidak dan secara langsung dapat menjadi tolak ukur yang substansial bagi partai politik untuk berbenah dan berkembang menjadi lebih efektif dari segi kepengurusan.

Faktor strategis utama yang dapat menjadi indikator terkait kualitas manajemen partai politik adalah bagaimana kegiatan operasional partai politik setiap harinya mempengaruhi keberhasilan partai politik tersebut dalam menjalankan fungsi mereka di dunia politik. 

Dalam negara demokrasi, partai politik memiliki fungsi-fungsi penting yang menjadi justifikasi dari keberadaan partai politik itu sendiri. Dalam hubungannya dengan indikator manajemen parpol, fungsi-fungsi ini dapat dilihat sebagai faktor strategis yang dapat diukur dari seberapa berhasil partai politik menjalankan fungsi tersebut sebagai indikator dari kualitas manajemen partai politik terkait (Rosana, 2012).

Secara khusus, faktor-faktor strategis terkait fungsi-fungsi partai politik tersebut antara lain adalah; keberhasilan partai politik dalam menjalankan proses kaderisasi; keberhasilan partai politik dalam berkomunikasi kepada masyarakat umum mengenai kepentingan dan kegiatan politik yang mereka lakukan; keberhasilan partai politik dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum dalam upaya meningkatkan pendidikan politik, dan terakhir, seberapa efisien sebuah partai politik dalam menggunakan pendanaan yang mereka miliki di seluruh kegiatan operasional mereka sebagai partai politik dalam dunia politik.

Kaderisasi anggota partai politik merupakan aktualisasi dari fungsi rekrutmen politik yang dimiliki oleh partai politik terhadap masyarakat demokratis. Kaderisasi merupakan proses yang secara fundamental bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada dalam kepengurusan partai politik dapat menunjukan kualitas dari manajemen yang telah berjalan dalam kepengurusan partai politik itu sendiri dimana seleksi/penerimaan anggota dan bagaimana mereka dilatih sebagai kader dari partai politik secara besar merefleksikan kualitas manajemen partai politik.

Penelitian terkait kegiatan kaderisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kota Bima oleh Hidayat (2011) dapat ditinjau sebagai studi kasus terkait kaderisasi sebagai faktor strategis dalam manajemen partai politik. Hidayat (2011) menuturkan bahwa PDIP memiliki kemampuan untuk dapat merangkul berbagai golongan masyarakat di Kota Bima untuk masuk ke dalam organisasi lokal PDIP di daerah tersebut. Hal ini terjadi karena banyak anggota PDIP itu sendiri yang merangkul masyarakat Kota Bima merupakan sosok yang dihormati oleh warga setempat, membuat proses rekrutmen menjadi lebih muda. 

Secara khusus, studi kasus ini membuktikan bahwa keberhasilan kaderisasi mencerminkan kualitas manajemen kepengurusan partai politik itu sendiri, dimana anggota partai politik yang berkualitas sebagai hasil dari kaderisasi akan dapat melanjutkan siklus yang baik pada proses kaderisasi itu sendiri. Oleh karena itu, dapat dikatakan jika parpol berhasil melakukan kaderisasi seperti yang terjadi dalam studi kasus, maka proses tersebut dapat menjadi indikator yang akurat terhadap kualitas manajemen partai politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun