Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Give the best, Let Allah pay you off! "Love All .." Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudahkah Guru Melakukan Refleksi di Kelas dengan Benar?

10 Oktober 2022   14:05 Diperbarui: 25 Oktober 2022   16:05 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi adalah kegiatan pamungkas pembelajaran. Sumber: guru.kemdikbud.go.id

Bapak Ibu Guru hebat,,

Ada beberapa fenomena unik yang dijumpai ketika kita mengajar di kelas:

1.Ketika kita bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham dan mengerti dengan pelajaran yang telah disajikan mereka menjawab "ya" mengerti", paham".

 Namun ketika kita bertanya apa yang sudah dipahami tersebut mereka kesulitan menyampaikan dan terbentur dengan kata-kata.

2. Ketika kita bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham dan mengerti dengan pelajaran yang telah disajikan mereka menjawab "belum, tidak paham".

Namun ketika kita bertanya bagian mana yang belum dipahami, di awal, di tengah, di akhir atau keseluruhan pelajaran, si peserta didik juga kebingungan dan takut untuk mengeluarkan kata-kata. 

Mereka kesulitan menyampaikan bahwasanya mereka tidak mengerti tetapi tidak tahu pula bagian mana yang tidak dimengerti tersebut.

Masalah ini adalah lazim terjadi di setiap kelas dan di setiap peserta didik dari 30 orang anak biasanya ada setengahnya mengalami hal di atas.

Kegagalan merefleksi

Jika peserta didik tidak mampu membuat refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilangsungkan, mereka tidak bisa memberikan pantulan atau cerminan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, apakah yang harus dilakukan? 

Dimana letak kesalahan tersebut? Pada guru atau pada peserta didik?

Setelah sekian jam pembelajaran berlangsung dan sampai di ending kegiatan ternyata peserta didik tidak bisa dan gagap dalam memberikan kesimpulan atau pendapat apapun terhadap apa yang mereka pelajari, sebagai guru pasti merasa sedih. 

Sudah begitu lama poses pembelajaran berjalan dan endingnya zero! 

Malah ada kegiatan pembelajaran yang tanpa penutup sama sekali, siswa tidak diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi atas apa yang telah mereka alami, karena waktu yang tidak cukup, atau terdesak waktu pulang dan alasan lainnya yang mendadak terjadi waktu itu! 

What a pity, Sayang sekali. 

Anak-anak tidak diberi ruang atau waktu untuk mencerna apa yang telah masuk ke kepala mereka tadi. Anak-anak menjadi mengalami hari yang berat untuk itu, belajar jadi tidak berkesan. Mereka mendapatkan pengalaman belajar yang buruk dan menyedihkan!

Apakah Bapak Ibu Guru hebat mengalami seperti kasus di atas? Apa yang Bapak Ibu lakukan untuk menjawab permasalahan tersebut?

Kesimpulannya adalah kegagalan pembelajaran, kegagalan melakukan refleksi adalah karena kegagalan dalam bagaimana menyajikan pelajaran.

Ibarat orang mau makan "di atas meja ada nasi, nasinya sudah dingin, airnya panas, sayurnya tidak ada. Lauknya keras tanpa ada sambal. Piring dan kobokan terletak di bawah meja masih dalam keadaan kotor.  Ada sambal cabe colek masak setengah matang tidak terasa garam".

Orang sudah dipersilakan untuk makan.

Bisa dibayangkan setelah makan bagaimana wajah orang yang makan? Bisakah mereka berkata-kata?
Jawabannya pasti tidak. Orang tersebut hanya bisa menelan dan menahan kata-kata kekecewaan di dalam hatinya.

Seperti itulah kira-kira gambaran hasil dari penyajian pembelajaran kelas yang buruk.

Refleksi, kegiatan pamungkas di setiap pembelajaran

Refleksi

Menurut kamus bahasa Indonesia refleksi adalah pantulan atau kemauan di luar kesadaran sebagai jawaban dari suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar

Refleksi adalan cerminan atau tampilan balik dari sebuah kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Di akhir kegiatan kita melakukan sebuah refleksi yang mana kita mencoba membuat kilas balik atau cerminan dari kegiatan yang telah berlangsung

Refleksi bisa memuat beberapa hal antara lain: bentuk pemahaman atau kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan atau dialami, ringkasan poin penting yang didapat selama mengikuti kegiatan, dan opini terhadap kegiatan yang telah diikuti serta komentar dan saran untuk kegiatan yang akan diikuti selanjutnya.

Kegiatan refleksi

Di dalam sebuah proses pembelajaran, guru membuat kegiatan penutup dengan menambahkan waktu refleksi sekitar 10- 15 menit di akhir pembelajaran. Di waktu ini peserta didik diminta membuat refleksi mereka atas pembelajaran yang telah dilalui.  

Jadi kegiatan refleksi adalah ruang dan waktunya untuk si peserta didik unjuk diri, menyampaikan dan mengekspresikan gagasan yang muncul dibenak mereka setelah mendapat new lesson input. 

Mereka diminta menyampaikan kembali apa-apa yang mereka dapat, pahami dan rasakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

Cara melakukan kegiatan refleksi

Di akhir kegiatan pembelajaran guru meminta peserta didik menyampaikan kembali terkait apa-apa yang telah mereka pelajari. Jika anak-anak kesulitan dalam menyampaikan, guru bisa membantu dengan memberikan pertanyaan memancing dan melempar kata kunci dari inti materi atau pelajaran tersebut. 

Guru memandu dan terus menggerakan sehingga semua anak bisa berefleksi. Guru meminta untuk melengkapi dan menambahkan kata-kata dari anak A ke anak B dan seterusnya, kemudian membatu dengan kata-kata pelengkap lainnya. 

Guru meluruskan kembali jika anak-anak memberikan refleksi diluar konteks atau melenceng dari topik. 

Pendeknya guru mempersilakan anak-anak untuk mengekspresikan diri akan pemahaman mereka, perasaan dan pendapat mereka terkait pelajaran terhadap dirinya dan membuka kesempatan untuk anak memberi masukan untuk pembelajaran berikutnya. 

Tidak lupa refleksi yang mereka ungkapkan diminta dicatat di buku sebagai pengingat dan dokumentasi pembelajaran hari itu.

Guru menutup kelas dengan cantik

Dikutip dari guru.kemendikbud.go.id pada kanal yt pembelajaran mandiri merdeka  jika anak sudah bisa merefleksi pembelajaran dengan baik, maka apa yang dirasakan oleh guru? Guru tersenyum puas! 

Ya, karena bisa dikatakan kegiatan pembelajaran yang disajikan telah sukses dan anak-anak sudah mendapatkan haknya dengan mengalami proses belajar yang menyenangkan, mereka mendapatkan waktu untuk mengaktulkan diri di kelas. 

Mereka mendapat kesempatan bicara, di dengar dan support dari teman dan guru karena mereka memberikan refleksi dengan benar dan di amiinkan oleh seluruh teman-temannya. 

Itu adalah pengalaman belajar terindah yang akan mereka bawa pulang dan terbayang-bayang terus dipelupuk mata. Sampai mereka tertidur momen tersebut tergantung di loteng kamar mereka. Ketika bangun, mereka tersenyum karena mendapati momen tadi masih tersangkut di sana dan dengan sendirinya tereplay ulang dalam pikiran mereka.

Dengan refleksi pembelajaran  yang benar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Ketika refleksi sukses dilakukan, maka guru telah sempurna dalam melaksanakan tugas menyajikan materi dan mengemas pembelajaran dengan sebaik-baiknya. 

Guru sebagai  tuan rumah yang menyajikan hidangan lezat, piring dan sendok tertata rapi. Air minum dan gelas ready, ada buah-buahannya juga (yang pokok dan patut telah seimbang) maka para tamu yang datang berdecak kagum dan setelah makan dan merasa kenyang, meletuplah berbagai macam komentar positif, pujian terhadap tuan rumah serta hidangan yang disajikan. 

Gelak tawa dan canda antara sesama. Tamu undur diri namun berjanji akan datang lagi.

Refleksi adalah kegiatan penting dari setiap kegiatan pembelajaran. Refleksi akan sangat mudah dilakukan jika dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan. 

Dengan mengemas tahapan pembelajaran yang baik, di akhir kegiatan maka yakinlah anak-anak akan berlompatan dan berebut menyampaikan hal-hal baru di benak mereka yang mereka peroleh dalam kejadian belajar barusan, tanpa diminta-minta atau dipaksa. 

Ibu Bapak akan terkejut mendapati pemikiran mereka dan gaya penyampaian yang unik dan berbeda-beda. Bahkan si  C yang pemalu pun lupa akan sifat pemalunya dan menunjuk tangan angkat bicara. 

Refleksi adalah kegiatan yang paling ditunggu dan menyenangkan bagi sesiapapun saja.

Bapak Ibu guru hebat semangat terus, terus semangat! Bapak Ibu guru tuan rumah penyaji terbaik adalah bintang, bintang di hati setiap tamu yang datang!

Semangat terus! terus semangat!

Terima kasih sudah membaca,
Salam takzim saya

Rose Marz
Sabtu Sore temaram, 8 Oktober 2022, 16:43pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun