2. Ada juga yang memang masuk sekolah asrama karena keinginan sendiri dari peserta didik tersebut yang memang tertantang untuk mencoba dunia baru yang biasa selama ini tinggal bersama orangtua maka merasa ingin mendapat pengalaman bagaimana rasanya jika tinggal di luar rumah bersama dengan teman-temannya.
3. Beberapa peserta didik yang masuk asrama karena memang tidak ada saudara atau kerabat untuk menumpang di tempat bersekolah atau yang dekat-dekat dengan tempat bersekolah. Sementara rumah orangtua juga jauh di desa, karena ingin mencoba sekolah di kota maka masuk asrama adalah pilihan sebelum nanti jika sudah merasa agak berani untuk ambil kos di luar.Â
Pertimbangan anak didik luar daerah mengambil asrama karena merasa di asrama mempunyai savety control dan pelayanan yang membuat lebih praktis ketika melakukan kegiatan bersekolah.
4. Alasan lainnya bisa saja diluar dari yang disebutkan di atas, kenapa masuk asrama karena memang sudah tempat terakhir disebabkan tidak adanya penanggungjawab/wali dari si anak, sehingga asramalah satu-satunya jalan untuk tempat tinggal
Berangkat dari alasan yang beragam tadi, maka seyogyanyalah untuk pemilik dan pengelola asrama membuat kebijakan dan peraturan yang benar-benar mewakili misi yang dibawa oleh seluruh peserta didik yang bertempat tinggal di asrama sesuai dengan ekspektasi anak dan orangtua.
Fenomena sekolah asrama dewasa ini
Belakangan ini terdengar kabar yang tidak baik untuk anak yang bersekolah di asrama. Sebutlah beberapa kasus yang santer dan buat geleng geleng kepala jika kita mengikuti beritanya.Â
Ada kasus pencabulan berkedok agama, ada kasus kekerasan sampai meninggal bahkan ada kasus anak asrama yang melompat  dari bangunan asramanya. Kasus ini akan terus berlanjutkah?
Kenapa sekian banyak peserta didik yang sukses yang bertempat tinggal di asrama sebanyak itu pula yang stress dan tidak selamat pulangnya.Â
Banyak anak-anak yang berasrama mengeluh dan bahkan berhenti/keluar dari asrama dan tak jarang juga memutuskan pindah sekolah karena merasa kehidupan asrama dan sekolah yang berasrama terlalu mengekang dengan seluruh aturan ketat yang telah dijadwalkan mulai dari bangun sampai tidur kembali dalam satu hari tersebut.
Evaluasi sekolah asrama