Mobil Tetangga
Ini mobil punya tetangga saya (foto: Mobil Lama), ketika saya tanya, tetangga saya bilang ini mobil sudah dua tahun tidak dijalankan, perlu bongkar mesin dan servis. Sedih juga melihat ini mobil terabaikan begitu saja, berpanas berhujan di luar pekarangan.Â
Jika mobil bagus dan baru, maka dibuatkan garasi, lantai keramik dan selalu di cuci bersih, diberi pengharum dan dekor setiap saat. Kalau mobil sudah tua atau usang, maka hanya perlu parkir di jalan atau numpang di emperan rumah.Â
Sungguh perlakuan yang begitu kontras ya pembaca. Apakah memang itu sudah kodratnya? Jika masih baru disayang-sayang, kalau sudah tua, ah peduli amat,.. hmm. Meng sedih..
Entah kenapa saya melihat mobil atau kendaraan yang kita miliki mempunyai jiwa atau roh. Sebut saja jika pemilik kendaraan tersebut baik hati dan suka membantu, maka kendaraannya jika dikendarai terasa nyaman dan ringan. Sebaliknya, jika pemilik kendaraan tersebut suka pamrih, malas menolong dan tidak baik hati, maka kendaraannya jika dipakai terasa berat dan uncomfortable, benar begitu?
Mobil Idaman
Mengkhayal dari dulu punya mobil belum kesampaian hingga saat ini masih jalan pakai motor, but tak apa-apalah,, mudah-mudahan kalau tidak tahun ini mungkin tahun esok bisa beli mobil, semoga rezeki lancar dan bisa menabung,, hehe,,:
Alasan kenapa kita harus punya mobil, tidak tua maupun muda, enaknya ya itu!, nyaman and adem kemana-mana. Heran sama keluarga sebelah sampai sekarang belum punya mobil, namun jumlah motor nambah terus.Â
Kan kalau kita mampu bagus dikumpul uangnya, jadi bisa terkumpul uang untuk harga satu mobil,,Â
Beberapa alasan enaknya jika punya mobil sendiri:
1. Tidak kebasahan kalau hujan
2. Tidak kepayahan kalau bawa barang banyak
3. Tidak kepanasan kalau cuaca lagi terik
4. Terasa banget indahnya dunia, mankin jadi tambah bersyukur dalam hidup
5. Naik level, prestise
6. Bisa cari uang, untuk disewakan
7. Hidup lebih bersih lebih bermartabat
8. Bisa bahagian ibu bawa jalan-jalan keliling kampung
9. Bisa nyenengin teman
10. Bisa numpangin tetangga
11. Bisa puas travelling,lha kan ada mobil?!
12. etc.
Dualisme pemikiran jika membeli mobil
Saya mempunyai dua orang kakak yang begitu berbeda dalam pandangan jika membeli mobil.
Kakak saya yang pertama berulang kali menyampaikan untuk membeli mobil yang memiliki harga jual stabil.Â
Alasanya jika kita kepepet dan butuh uang, kita bisa menggadaikan mobil tersebut, jual mendesak karena kebutuhan, namun kita tidak terlalu turun dalam soal harga. Mungkin banyak orang di Indonesia punya pikiran yang sama, saya tidak tahu.
Kakak saya yang kedua beda lagi pemikirannya.Â
Si kakak ini kalau mau beli mobil, ya beli! mobil mau baru atau secondhand urusan kedua, yang penting beli mobil, yang penting suka, yang penting uang segini ada maka cari mobil yang segini uang juga, mau speakernya rusak atau servis AC dulu don’t worry, mau urus balik nama pun ya no problemo! Besok mau jual lagi, harga berapa lagi, itu diurus besok lagi.Â
Heh, saya sebagai adik jadi bingung, mau sepemikiran kakak pertama apa kakak kedua, kalau pembaca berdiri di pihak mana?
Kalau mobil kesukaan, pasti sudahlah dapatnya payah, penuh perjuangan, paling tidak sudi juga jika di jual, atau ada yang nawar, boro-boro mikirin harga jual, makenya aja disayang-sayang, ya ngga?
Saran terbaik jika ingin membeli mobil
Ketika kita akan membeli mobil, so pasti kita harus matang dalam soal harga, mesin, tipe, kerangka atau urusan men- servisnya. Satu dari semua hal itu adalah kita suka dan sesuai selera, ya bentuknya, model dan warna. Satu lagi jangan berhutang.Â
Kalau kita berhutang untuk membayar atau mencicil mobil, maka terindikasi bahwa sebenarnya kita terlalu memaksakan kehendak kepada diri sendiri untuk memiliki mobil, bahwa sebenarnya keuangan kita belum memadai untuk memiliki barang lux tersebut atau waktunya belum tepat untuk memiliki.Â
Mungkin masih ada kebutuhan lain yang lebih urgent dan lebih efesien jika uangnya dipakai untuk kebutuhan yang mendesak itu dulu. Kalau tidak berhutang, atau mencicil ya sampai kapan bisa memiliki? Sebagian orang berfikir seperti itu, namun sepanjang kita berorientasi untuk mempunyai mobil, maka yakin suatu hari rezeki akan terkumpul sehingga layak dan cukup untuk membeli mobil idaman.
Terima kasih sudah membaca, salam takzim saya
Rose Marz
Sawahan, 10 Agustus 2022, Muharram12/1444H, 23:16pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H