Oleh : Rosmalia Putri Handayani
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dapat mengubah dan menjadikan pribadi seseorang menjadi lebih baik, terarah dan bermoral. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap orang dalam meningkatkan pengembangan diri untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif serta berkarakter.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui perbaikan proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah  kegiatan interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan kegiatan belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun pada saat ini terdapat banyak permasalahan di dunia pendidikan yang dapat menghalangi terlaksananya tujuan pendidikan yang diharapkan. Salah satu permasalahan pendidikan saat ini yaitu menyangkut tentang kualitas pendidikan.
Keadaan pendidikan di Indonesia sejak awal kemunculan wabah Covid-19 hingga saat ini masih menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari virus itu sendiri. Dengan penyebaran virus yang sangat cepat pemerintah provinsi mengeluarkan suatu kebijakan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 yaitu kebijakan belajar dirumah yang dilakukan secara daring. Pelaksanaan aktivitas belajar di rumah menggunakan sistem pembelajaran daring yang menyebabkan guru dan siswa tidak dapat berinteraksi secara langsung di sekolah.
Pembelajaran daring dapat dilaksanakan langsung dalam suatu lingkungan sekolah, berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Menurut Ricardo & Meilani (2017) minat belajar adalah faktor pendorong siswa dalam belajar yang didasari atas rasa ketertarikan, rasa senang, perhatian dan keinginan siswa untuk belajar tanpa ada yang menyuruh. Oleh karena itu keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh minat belajar siswa, siswa yang memiliki minat belajar yang besar akan memiliki dorongan yang kuat dan tekun untuk terus belajar, meskipun dengan kondisi belajar di rumah secara daring.
Penelitian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 pernah dilakukan oleh Santika, Sutisnawati, & Uswatun (2020) yang menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 di indonesia membawa dampak terhadap minat belajar siswa, ketika proses pembelajaran beralih dengan pembelajaran daring mengakibatkan minat belajar siswa menurun ditandai dengan kurangnya partisipasi aktif siswa ketika mengikuti pembelajaran.
Lebih lanjut Penelitian yang telah dilakukan oleh Yunitasari & Hanifah (2020) menyatakan bahwa pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa dikarenakan siswa menjadi mudah bosan ketika pembelajaran daring karena tidak bertemu dengan teman dan gurunya secara langsung
Faktanya semua aktivitas yang dikerjakan dari rumah ini bukan hanya berlangsung di Indonesia, melainkan juga di berbagai belahan dunia. Banyak yang berpendapat situasi dan kondisi seperti ini mungkin saja suatu saat bisa menyebabkan chaos atau masalah baru, namun banyak pihak tetap optimis mengerjakan kegiatan apa saja seperti belajar di rumah. Terlebih lagi saat ini sudah banyak teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menunjang kebutuhan manusia, kapanpun dan dimanapun tanpa mengenal waktu dan lokasi geografis. Jadi tidak ada lagi alasan untuk menolak kebijakan pemerintah tentang jaga jarak yang sebelumnya dianggap menghambat aktivitas masyarakat.
Dapat kita ketahui di sini bahwa interaksi yang terjalin antara guru dan dosen dengan peserta didik berjalan secara maya. Kedua pihak tersebut berinteraksi dengan memanfaatkan teknologi terkini, sebagai contoh komputer, laptop, maupun telepon genggam yang di dalamnya tersedia berbagai platform yang mendukung pembelajaran daring para peserta didik di berbagai tingkatan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Hal ini memang benar sangat membantu pelaksanaan prosesnya. Namun tak dapat dipungkiri bahwa tetap terdapat banyak kekurangan atau kendala di dalamnya. Beberapa kendala dalam penerapan pembelajaran jarak jauh daring diantaranya yaitu tidak ter biasanya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang terbarukan, kuota internet yang menghabiskan tidak sedikit dana, serta sinyal yang kurang mendukung terutama di daerah pelosok.
Namun dengan adanya kesulitan tersebut tentu tidak membuat pemerintah lepas tangan begitu saja. Hal ini terbukti dengan diberikannya layanan kuota gratis dari Kemendikbud yang dikirim hampir setiap bulan secara gratis ke nomor gawai para pelajar, baik dari kalangan siswa sampai mahasiswa, hingga pada akhirnya dapat memudahkan mereka mengakses aplikasi atau platform pembelajaran jarak jauh daring menggunakan internet.