Pendidikan merupakan salah satu bidang yang banyak mengalami perubahan akibat pandemi covid-19. Pandemi covid-19 membawa perubahan yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia. Covid-19 selain berdampak negatif juga berdampak positif. Dampak negatifnya adalah pemerintah menetapkan darurat kesehatan Nasional sedangkan dampak positifnya adalah masyarakat banyak belajar dengan memanfaatkan berbagai kecanggihan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak disentuh sama sekali.
Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah, proses pembelajaran di kelas terpaksa ditiadakan demi mengikuti kebijakan social distancing dari pemerintah. Perubahan sistem belajar mengajar yang awalnya dilakasanakan secara tatap muka pada institusi masing-masing menjadi dilaksanakan dirumah tentu merupakan suatu keadaan yang tidak terbayangkan sebelumnya, namun wajib untuk tetap dilaksanakan guna memerangi virus Covid-19 ini. Kemampuan untuk menggunakan media komunikasi dan teknologi menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan pembelajaran secara daring (Simarmata et al., 2019, 2020). Sistem pembelajaran online adalah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman dengan dukungan teknologi Informasi di mana semua menuju ke era digital (era revolusi industri 4.0), baik mekanisme maupun konten yang digunakan (Aidah, 2019). Perkembangan teknologi yang kian pesat, pembelajaran daring juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan memasuki era revolusi industri 4.0.
4C Keterampilan Abad 21 merupakan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki peserta didik agar dapat survive di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, dan berhasil masa mendatang. Keterampilan 4C ini terdiri dari; Creativity Thinking and innovation, Critical Thinking and Problem Solving, Communication, dan Collaboration .
Inti pemikiran Parsons pada tahun1950 dalam bukunya " The Social System" tentang konsep AGIL merupakan pengembangan teori fungsionalisme struktural dengan menyebutkan empat prasyarat mutlak yang harus dicukupi oleh setiap masyarakat, kelompok, atau organisasi. Jika tidak ada maka sistem sosial tersebut tidak akan dapat bertahan dan harus berakhir. (Ritzer, 1992)
Fungsi dari keempat persyaratan Parsons diartikan sebagai suatu kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian kebutuhan atau kebutuhan dari suatu sistem. Keempat persyaratan fungsional tersebut adalah :Â
Adaptation (Adaptasi)
Agar masyarakat dapat bertahan mereka harus menyesuaikan diri dari lingkungan dan mengubah lingkungan agar dapat sesuai dengan masyarakat. Sejak dilakukannya kebijakan belajar jarak jauh atau daring Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia melalu Surat Edaran No 4 Tahun 2020, maka guru dan siswa harus mampu menyesuaikan diri dari sistem pembelajaran menggunakan teknologi informasi.Â
Proses pembelajaran yang digunakan bisa melalui media asynchronous seperti Whatsapp , Google Class Room , Google Class Meet , Zoom yang disediakan oleh sekolah maupun mandiri. Oleh karna itu guru harus mampu menggunakan berbagai aplikasi terutama dalam pembelajaran yang menuntut keaktifan serta kemampuan siswa untuk berfikir kritis.Â
Goal Attainment ( Tujuan)
Sebuah sistem harus mampu menentukan tujuan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang diutamakan disini bukanlah tujuan pribadi ataupun individu, melainkan tujuan bersama para anggota dalam sistem sosial.
Tujuan sekolah menerapkan proses pembelajaran jarak jauh ialah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 juga siswa tetap mendapatkan hak dan kewajiabannya untuk belajar. Dan siswa mampu berfikir kritis, aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran self-directed learning.Â
Integration (Integrasi)
Masyarakat harus mengatur hubungan diantara komponen komponennya agar berfungsi secara maksimal. Sosialisasi mempunyai kekuatan integratif yang sangat tinggi dalam mempertahankan kontrol sosial. Integrasi merujuk pada persyaratan untuk suatu tingkat solidaritas para anggotannya untuk bekerjasama dan menghindari konflik.
Penerapan pembejaran jarak jauh dirumah bertujuan agar siswa mampu berfikir kritis, aktif, dan mandiri sehingga nantinya akan melahirkan siswa-siswi yang dapat bersosialisasi dengan baik, terampil dan berwawasan luas dalam lingkungan masyarakat. Tujuan lainnya, sekolah juga memberlakukan pembelajaran jarak jauh agar guru dan siswa dapat berpartisipasi mengurangi penyebaran wabah Covid 19 di lingkungan masyarakat.Â
Latency (Pemilihan)
Setiap masyarakat harus mempertahankan, memperbaiki, baik motivasi individu maupun budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasinya. Latensi merujuk pada kebutuhan mempertahankan nila-nilai dasar serta norma-norma yang dianut bersama oleh para anggota di masyarakat.
Pihak sekolah dan siswa bersama-sama menjalankan proses pembelajaran yang telah ditetapkan. Agar tidak ada kesalahpahaman dan kekeliruan dalam pembelajaran jarak jauh, maka pihak sekolah harus memberikan arahan dan petunjuk kepada guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. (Ritzer, Teori Sosiologi, 2004)
Teori ini mengkonsepsikan pola hubungan yang terjadi antara individu dengan pranata sosial, individu dengan struktur sosial, serta pranata sosial dengan struktur sosial. Hubungan tersebut hanya untuk mencapai order (keteraturan), hal itu merupakan cita-cita dari teori ini, yaitu mencapai masyarakat yang teratur. (Ritzer & Douglas, Teori Sosiologi Modern, 2007)
KesimpulanÂ
Pembahasan teori fungsionalisme struktural Parsons terdapat empat skema penting mengenai fungsi untuk semua sistem tindakan, skema tersebut dikenal dengan skema AGIL. Parsons mendesain skema AGIL ini untuk digunakan di semua tingkat dalam sistem teoritisnya. Organisme perilaku adalah sistem tindakan yang melaksanakan fungsi adaptasi dengan menyesuaikan diri dengan dan mengubah lingkungan eksternal. Sistem kepribadian melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan menetapkan tujuan system dan memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapainya. Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem kultural, melaksanakan fungsi pemeliharaan pola dengan menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang memotivasi mereka untuk bertidak. Jadi, pembelajaran daring itu harus sesuai dengan keempat paradigma AGIL, supaya berfungsi. Kalau sudah berfungsi, maka secara tidak langsung akan fungsional pada sistem sosial yang lain. Jika hal tersebut sudah tercapai, maka keteraturan akan napak dengan sendirinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI