Bi Nena sempat bilang :Â
"Bunda,  merk butter ini . . . keju ini . . . pokokna ulah dipeser aya kandungan  lemak yang haramnya" Â
(bahasa Sunda : Â merk ini, Â keju ini . . . jangan di beli itu ada kandungan lemak haramnya . . .)
Sambil mengarahkan takaran  bahan -- bahan  saat membuat  adonan   kaastenels    Bi Nena terus menyampaikan  obrolan yang mengarah pada wejangan agar kita sebagai umat Islam harus memperhatikan bahan -- bahan kue yang akan kita beli untuk bahan olahan saat menyambut lebaran bebas dari perbuatan dosa,  usahakan ya dibaca itu kandungan -- kandungan  yang tertera di bahan -- bahannya.
Sayang sekali ketika kita sudah saum satu bulan penuh, Â salat tarawih satu bulan penuh ekh . . . makan kue nastar keju ada kandungan barang haramnya, Â makan kaastengels ada yang haram -- haramnya dhu . . . Â mohon amphun jungkir balik itu ya sama Gusti Allah gegara nastar dan keju satu toples ancur ibadah kita.
Astaghrullah . . . .
"Bunda, Â bahan nastar keju pilih keju halal berkualitas, Â tepung terigu juga dipilih Bunn . . . , Â karena bahan -- bahan disamping harus halal menentukan nasib hasil dari olahan yang kita buat"
Jadi Bi Nena adalah mentor ponakan -- ponakannya khusus menjelang hari Raya akan ngariung mengolah bahan.
Untuk selai nenas juga ya harus dipilih nenas yang berkualitas jangan asal beli, Â jika kita sudah punya langganan maka akan dipilihkan sama si Emang tukang buah nenas, Â adalah nenas yang betul -- betul manis, Â tidak terlalu basah.
Jika nenasnya manis alamaiah sehingga saat membuat adonan selai tidak perlu ditambah gula putih atau ampun ya kalau pakai gula obat, Â pengen murah jemput penyakit.