Iedul Fitri  akan segera tiba lebih kurang satu pekan lagi,  meskipun  situasi negeri bernama Indonesia masih dalam kondisi lumayan mencekam di mana pandemi  COVID -- 19  terasa belum aman sepenuhnya,  semua masyarakat harus tetap berhati -- hati.
Menghadapi lebaran kali ini rasanya asing dan aneh dikarenakan pandemic yang di luar prediksi,  penulis dan putera / puteri kami  rasanya  hampir tiga bulan kurang lebih berusaha menahan diri untuk tidak keluar area pondok dengan berbagai pertimbangan.
Khususnya pertimbangan local, nasional dan global terkait keputusan pemerintah tentang  Work From Home (WFH) juga mematuhi aturan Pembantasan Sosial Berskala Besar (PSBB),  berita Nasional tentang jumlah yang terserang, wafat dan dalam pengawasan sesekali kami pantau lewat media televisi bahkan via media daring juga. Galaunya panjang kali lebar ya, jika melihat perkembangan perpolitikan yang semakin tidak menentu juga.
"Shalat itu lebih utama di Masjid dan shalat Iedhul Fitri lebih utama di lapangan"
Pada akhirnya kita apapun situasinya,  Idhul Fitri tahun 1441  semoga masih berkesempatan mencicipi nastar keju,  kaastengels dan sagu keju, dan cokelat keju  kue -- kue ini biasa kami olah bersama -- sama dengan Bi Nena.
Bi Nena  Puteri Kakek Kami yang Terampil
Almarhum Mamah penulis, Â adalah keponakan Ayahnya Bi Nena.Â
Jadi Bi Nena dan penulis adalah saudara serangkai satu turunan dari Kakek Madnasih dan Ayahnya bernama Achmad Rifai.
Bi Nena akan memberikan semua pengetahuannya di bidang mengolah kue memberikan pelajaran penting pada para keponakan diantaranya penulis adalah keponakannya yang cukup bawel mengikuti cara -- cara Bi Nena mengajarkan olahan demi olahan kue yang diminta para keponakannya.
Bagi Bi Nena, Â mengolah kue apapun yang harus diutamakan kehalalan bahan -- bahan yang akan diolah. Â
Perempuan paruh baya ini akan bilang merk ini jangan di beli  ada kandungan lemak haramnya.
Bi Nena sempat bilang :Â
"Bunda,  merk butter ini . . . keju ini . . . pokokna ulah dipeser aya kandungan  lemak yang haramnya" Â
(bahasa Sunda : Â merk ini, Â keju ini . . . jangan di beli itu ada kandungan lemak haramnya . . .)
Sambil mengarahkan takaran  bahan -- bahan  saat membuat  adonan   kaastenels    Bi Nena terus menyampaikan  obrolan yang mengarah pada wejangan agar kita sebagai umat Islam harus memperhatikan bahan -- bahan kue yang akan kita beli untuk bahan olahan saat menyambut lebaran bebas dari perbuatan dosa,  usahakan ya dibaca itu kandungan -- kandungan  yang tertera di bahan -- bahannya.
Sayang sekali ketika kita sudah saum satu bulan penuh, Â salat tarawih satu bulan penuh ekh . . . makan kue nastar keju ada kandungan barang haramnya, Â makan kaastengels ada yang haram -- haramnya dhu . . . Â mohon amphun jungkir balik itu ya sama Gusti Allah gegara nastar dan keju satu toples ancur ibadah kita.
Astaghrullah . . . .
"Bunda, Â bahan nastar keju pilih keju halal berkualitas, Â tepung terigu juga dipilih Bunn . . . , Â karena bahan -- bahan disamping harus halal menentukan nasib hasil dari olahan yang kita buat"
Jadi Bi Nena adalah mentor ponakan -- ponakannya khusus menjelang hari Raya akan ngariung mengolah bahan.
Untuk selai nenas juga ya harus dipilih nenas yang berkualitas jangan asal beli, Â jika kita sudah punya langganan maka akan dipilihkan sama si Emang tukang buah nenas, Â adalah nenas yang betul -- betul manis, Â tidak terlalu basah.
Jika nenasnya manis alamaiah sehingga saat membuat adonan selai tidak perlu ditambah gula putih atau ampun ya kalau pakai gula obat, Â pengen murah jemput penyakit.
Bi Nena sangat mementingkan aspek kesehatan saudara -- saudaranya,  sehingga buat olahan kue kering sendiri,  di rumah sendiri  disamping aspek kehalalannya terpantau dan bahannya tidak sembarangan plus kebersihannya terjamin.
"Cara membuat kue mah ya Bun mau kue apa juga sekarang mah mudah, Â akan tetapi kita paan . . . Â pingin mencapai derajat taqwa yang sempurna, Â maka pemilihan bahan -- bahannya kudu waspada pisan"
Waduh . . . . kami mau mencetak bahan nastar keju dulu ya dan bahan keju kaastengels  laen kali disambung.
Alhamdulillah saat sudah jadi penulis mah sibuklah coba mengambil beberapa gambar.
Jumat  15 Mei 2020 M
Sabtu, Â 23 Â Ramadan 1441 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H