Â
Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir
Didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Menyimak kiprah para  guru pada masa sebelum pandemic CoviD-19 adalah mendidik para santri (siswa) dengan cara tatap muka  (offline),  mengarahkan mereka dengan instruksi Kemenag  satu pokok bahasan demi satu pokok bahasan sehingga materi tuntas dan tibalah masa ujian tengah semester atau masa ujian akhir semester,  kegiatan tersebut berjalan hampir lebih dari tiga puluh tahun masa kerja.
Masa itu kemudian berlalu,  akhir Desember 2019 sudah terasa aura negatif bertebaran semua terimbas  demikian kami di lembaga pendidikan baik secara lokal via Kabupaten Bandung demikianpun dalam skala  provinsi Jawa – Barat,  kemudian pada akhirnya menyeluruh hingga skala Nasional Indonesia,  ini terjadi pada awal Maret hingga hari ini bulan Mei 2020.
Kami semua para guru berusaha beradaptasi dengan teknologi,  yang salah memanfaatkan aplikasi whatsapp diantara kendalanya adalah hand phone dan quota,  ada masanya guru dan santri sama – sama memiliki quota dan ada pula  masa  kami semua tidak memiliki quota untuk menyelenggarakan daring (dalam jaringan)  atau online.
Rasanya tragis, Â namun kami semua mau tidak mau harus selalu memiliki quota dan berhemat atas penggunaannya, Â agar belajar daring dengan para santri bisa kami selenggarakan.
Cara berhemat quota adalah memanfaatkan fasilitas komunikasi online via whatsapp, Â dan paling mudah banyak yang menggunakan terasa lebih aman dan privasi terjaga ibarat hujan deras berteduhlah disatu rumah yang memiliknya mempersiapkan berbagai kebutuhan kita.
Bulan Januari 2020  rasanya mulai ada issue – issue merebak tentang satu dua orang terkena virus,  media memberitakan secara intens dan penulis mengikuti dari waktu kewaktu seakan itu warning agar berhati – hati.
Sesungguhnya media daring  yang kami manfaatkan sebelum terjadinya keputusan bahwa semua orang harus membatasi diri dengan jaga jarak (local distancing)  termasuk work from home,  kami para guru telah memanfaatkan fasilitas whatsapp,  akan tetapi tidak seintensif saat ini dengan kenyataan hanya Wa yang paling akrab  dengan para guru dan santri,  untuk menyelesaikan berbagai macam tugas baik secara kelembagaan maupun hubungan antar guru sebagai mitra.
Whatsapp seakan solusi berkomunikasi masa kini selain aplikasi ini mudah,  kita semua bisa saling chit chat,  berkirim gambar,  demikianpun para guru dilingkungan kami jika memang dirasa perlu dan menjadi kebutuhan ya via whatsapp bisa juga  share video   disaat waktu terbatas dan membutuhkan cepat  penbicaraan kami para guru bisa  by phone.  Â
Relatif whatsaap paling mudah kami optimalkan, saat situasi pandemi COVID - 19 sangat membantu.
Adapun cara menggunakan aplikasi ini pun mudah yaitu tinggal kita  install saja  pada ponsel lalu registrasi kan  atau daftarkan nomor ponsel yang ingin digunakan untuk menjalankan whatsapp.
Kami para guru memiliki tiga grup yang masing - masingnya berfungsi sebagai sarana koordinasi tugas atau pekerjaan sehari - hari, Â cuma saja agak kurang mantap ya, Â berbeda jika kami bisa berkumpul dan berbicara lebih detail dan lebih banyak yang tersampaikan.
Aplikasi ini sendiri dirilis pada bulan Januari tahun 2009. Dan kemudian di tahun 2014 whatsapp resmi dimiliki oleh facebook. Fitur di whatsapp pun banyak antara lain membuat story, mengirim audio, file, foto, teks, telfon, dan untuk bisa melakukan video call.
Kami para guru,  sangat berharap agar situasi ini cepat berlalu meskipun hubungan kerja,  hubungan sosial,  persahabatan bisa kami lakukan secara daring akan tetapi rasanya  berbeda dan asing,  seakan kami berada disuatu wilayah yang aneh . . .  jiwa dan ruh kami terkesannya tidak nyambung, gersang dan tandus.  Meskipun persahabatan itu kami jaga, untuk memperoleh kenikmatan bersahaja.  Tentu akan berpengaruh sangat negatif terhadap keberlangsungan pendidikan jika satu dengan yang lainnya hunungan guru dengan guru lainnya tidak harmonis,  menjadi sangat tragis.Â
Melihat gambar - gambar kebersamaan kami semua  ada  seluruh rekan kerja berasa rindu membara,  memang via whatsapp biasa kami meleburkan perasan rindu  dalam bahasa Sunda waas tur nineng.  Dan persahabatan selalu kami jalin kapanpun nyaris dua puluh empat jam penuh akan tetapi itu bukan budaya yang sudah kami bangun puluhan tahun yang lalu.
Jum'at   8 Ramadan 1441 M  /  1 Mei 2020 M
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H