Dalam kenyataan kekinianpun membayar zakat dan berwakaf selayaknya ada lembaga amil zakat yang profesional memiliki program dan mengedukasi masyarakat hingga mereka sadar pada titik mendekatkan diri pada Allah swt.
Rakyat Indonesia sesungguhnya penting mengapresiasi adanya lembaga pemerintahan yaitu Bimbingan Masyarakat Islam di bawah Kementerian Agama RI yang berusaha berjuang dan berproses mewujudkan nilai – nilai alQuran khususnya AtTaubah (9) : 103 dengan hashtaq yang terus didengung – dengungan di lokasi lokalatih jalan Hayam Wuruk no. 6 Jakarta Pusat yaitu : Zakat Wakaf Hebat dan Indonesia Kuat.
Zakat wakaf hebat dan Indonesia kuat berdasar paparan menyentuh yang disampaikan Bambang Himawan saat menguraikan pemikiran yang dipaparkan secara akrab tema “Cara Tuhan Menghidupkan Perekonomian” sulit memungkiri bahwa zakat dan wakaf adalah anugerah Allah pada makhlukNya agar dapat menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Literasi Zakat
Program Pengembangan Literasi Zakat dan Wakaf secara formal dalam struktur Negara di Indonesia ada di bawah Kementerian Agama, penulis mendapat informasi secara umum dari Nurmala yang diamanahi Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebagai Pengelola Sistem Program menguraikan secara singkat bahwa :
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sejajar dengan
Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, kemudian jajaran yang lain dan terkait erat dengan beberapa urusan zakat dan wakaf yaitu :
- Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah
- Penerangan Agama Islam
- Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf
- Untuk spesialisasi job yaitu :
- Subdit system informasi dan bina lembaga zakat wakaf
- Subdit edukasi, inovasi dan kerjasama zakat wakaf
- Subdit akreditasi lembaga zakat
- Subdit pengamanan asset wakaf
- Subag tata usaha
- Pemberdayaan KUA dan Keluarga Sakinah
- Secretariat Bimbingan Masyarakat Islam
Melihat apa yang telah diuraikan Nurmala, penulis memiliki semangat dan harapan pada masa yang akan datang bahwa pengelolaan zakat juga wakaf akan dimenej dengan lebih profesional dan menyeluruh kepelosok Indonesia, yakin bahwa dukungan penyuluh agama Islam pada Kemenag akan lebih optimal dan bersemangat khususnya mereka yang berkesempatan hadir dan mendapat apresiasi dari jajaran Bimas Islam RI.
Maka secara teori jika kita mencoba mencari sedikit makna literasi yang dirujuk dari web gurudigital.com
Literasi adalah seperangkat kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Dari sini :
Jika menyimak saat diskusi selama tiga hari penulis menyimpulkan bahwa para penyuluh agama Islam pada umumnya relatif memiliki pengetahuan dan wawasan tentang wakaf dan zakat yang cukup mumpuni untuk tugas dakwah yang telah diembannya beberapa tahun, akan tetapi hal yang butuh perhatian mendasar berkaitan dengan kegiatan ini telah disampaikan oleh salah seorang peserta dari Yogyakarta yaitu Mashur Amin bahwa semua teori – teori dan paparan yang disampaikan seluruh nara sumber ternyata ketika di lapangan harus diolah lagi, berasa antara kenyataan agak kurang nyambung.