Dimaklumi saja dunia kampus dan birokrat memang lebih akrab menggunakan kata "karakter" ketimbang  "akhlak mulia".
Akan tetapi penting kita merenung sejenak,  jika karakter ujungnya kapital  sedangkan akhlakul karimah ujungnya adalah "penghambaan diri hanya  pada Allah Swt."
Â
Malaikat Kecil Telah Hadir di HaribaanNya. Â
Bagi Ibunda nya,  Gia adalah salah satu bunga terindah yang ada dalam  rangkaian yang dia miliki,  wajar kemudiaan Allah mengambil yang terindah dari miliknya. Doa sang Bunda "semoga ini menjadi kifarat bagi saya secara pribadi dan untuk seluruh keluarga Gia." Amiin . . .
Ketika pada akhirnya Apah atau Aang dan Mamah menumpuk bermacam sesal terkait apapun tentang Gia, disana titik lemah yang ada pada kita sebagai makhluq bernama manusia memang senyatanya lemah.
Hanya doa pasrah yang bisa kita angkat kelangitnya Allah bagai makhluk hina dina bahkan seperti binatang terluka parah :
Hasbunallah wa ni'mal wakiil . . . ni'mal maula wan nimman nashiir Â
Gia sesungguhnya bukan siapa -- siapa kita, bukan anaknya Bunda, bukan adik kalian dan siapa dia . . . dia sang Malaikat cilik yang begitu dekat sekali dengan kita meskipun kita belum berkenalan dengannya.Â
Lewat buku berwarna pink ini kita akan mengenalnya sedemikian dekat pada Gia, Â dan penulisnya Irma Irawati mempersembahkan keta'dzimannya pada sang guru di pondok Darussalam.