Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel "Gia The Diary of Little Angel"

14 Januari 2018   19:47 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:51 2190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vidio koleksi Gia pribadi (pict:dok.pribadi)

Hampir seluruh halaman buku ini menyentuh sekali dengan bahasa seorang gadis cilik yang polos dan suci,  bermakna tinggi namun tidak meninggi hati.

Satu hal mungkin ini yang menjadi sesal Ibunda atau keluarga yang tidak mempertemukan Gia dengan Bi Idahnya. 

Gia ingin berjumpa dengan Bi Idah istri Mang Biring inang pengasuh yang melekat dalam jiwa Malaikat kecil ini. Ibundanya sudah berjanji akan mempertemukan Gia dengan Bi Idah usai kemoterapi Gia yang keempat   (Gia  The Diary of A little Angel  hal. 98 -99)

effb-pictgia-5a5b4e84dd0fa827392745a2.jpg
effb-pictgia-5a5b4e84dd0fa827392745a2.jpg
                                                                                                                         Cover The Diary of A Little Angel

Dikotomi Karakter Budi Pekerti Dan Akhlak Mulia

Bagi Bunda ini sekedar menyegarkan ingatan masa lalu yang terbenam dan tersimpan dalam memori yang telah usang,  saat muncul pertanyaan dari salah seorang pengunjung dan mendapat ijin dari Kang Tasaro GK,   pertanyaan ditujukan kepada Ibunda Gia :  "Nilai -- nilai karakter apa yang ditanamkan pada diri Gia sehingga si kecil memiliki kepedulian dan jiwa sosial pada teman dan saudaranya?"

Jawaban telah terpampang dalam poin -- poin yang sederhana, namun praktek dalam menerapkannya tidak sesederhana dalam implementasi.

Menjadi Ibu, Guru, Murabbi sunggu berat tantangannya, dan butir -- butir pembinaannya terdiri dari : 

"Pembinaan Nilai Dasar Karakter De Gia"

  •  Membina rasa disiplin keseharian melalui salat 5 waktu dan mengaji.
  •   Membina tanggung jawab dan kemandirian ;  membina dan membudayakan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari -- hari.
  •   Melatih lingkungan hidup tertib dan bersih
  •   Mengisi kekosongan dengan pola bermain
  •   Mendidik keterbukaan dan dialogis dalam pergaulan sesama saudara dan orang tua.

Presentasi Karakter (pict:dok.pribadi)
Presentasi Karakter (pict:dok.pribadi)
Memang di fikiran Bunda kalau ada kalimat karaktersuka terbayang bahwa kita mendidik manusia untuk menjadi SDM yang berkualitas dan kemudian  mereka bekerja -- dan bekerja  untuk  menjadi  penghimpun (capital) tujuannya adalah duniawi semata,  karena konon kata karakter muncul dari filsafat materialism.

Dalam kontek ajaran Islam biasanya karakterpenggunaan kata atau kalimah yang pas adalah  - "penanaman akhlakul karimah"  atau menanamkan nilai -- nilai akhlak yang mulia,  hal ini pun sesungguhnya sudah diakomodir dengan bijak oleh negara dengan cara pencantuman kata -- kata tersebut dalam UU -- Sisdiknad,  yuk kita lihat sebentar  . . .

Undang -- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sintem Pendidikan Nasional ;  Bab I  Ketentuan Umum Pasal 1 :  "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki  kekuatan spiritual keagamaan,  pengendalian diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak mulia,  serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,  masyarakat,  bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun