Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ditjen Bimas Islam RI Tebar Luas Informasi Cara Berzakat dan Wakaf di "Zaman Now"

4 Desember 2017   12:15 Diperbarui: 4 Desember 2017   12:35 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen Shoot LokaLatih Ditjen Bimas Islam

 

Serasa memperoleh angin surga saat mendapat undangan lewat jalur pribadi alias japri dari salah seorang anggota blogger Bandung ( Julayjo )  yang cukup aktif wara -- wiri di media sosial.

Tiga hari sebelum acara diselenggarakan kami telah mendapatkan jadwal kegiatan  lewat grup whats app khusus mempersiapkan acara yang bakal dilaksanakan pada 30 November hingga 1 Desember marathon menyimak acara kece'   . . . .  

LOKALATIH TUNAS MUDA AGENT OF CHANGEEKONOMI SYARIAH

( Ditjen Bimas Islam Departemen Agama RI )

Dari judulnya penulis mempersepsi  "Tunas Muda"  adalah manusia -- manusia yang masih bersemangat energik juga cerdas dan terampil segarlah untuk berkiprah dan menjadi  agent of change  memimpin perubahan atau mereka terdiri dari  anak muda yang melakukan perubahan itu sendiri dengan inovasi yang kreatif,   akan tetapi sempat juga berkelebatan dalam fikiran kata tunas itu ingat pada gerakan pramuka. ( dulunya anggota pramuka, masih lekat dalam kenangan  ! )

Agent of change   dalam bidikan lokalatih  di titik beratkan terkait erat dengan ekonomi syari'ah,  tentu saja jika terbaca atau terdengar kata syari'ah itu adalah nilai - nilai yang diusung oleh ajaran Islam.

Sebagian besar masyarakat Indonesia  agak roaming juga dengan kata syari'ahpaling tidak dalam pantauan komentar -- komentar kurang sedap di box chit chat hal ini muncul karena perilaku yang kurang terpuji dari penganutnya (tidak semua,  bahkan mungkin hanya sebagian kecil saja ) ;  penulis sempat menyimak salah seorang ulama yang menjelaskan bahwa  syari'ah  jika di lihat makna aslinya  adalah kolam yang bersih dan jernih airnya mengalir membersihkan lingkungan disekitarnya,  semua orang menuju ke kolam karena kebutuhan akan air yang secara realitas berfungsi membersihkan.

Ceria Saat Lokalatih ( pict : dok.pribadi)
Ceria Saat Lokalatih ( pict : dok.pribadi)
 

Jadi jika syari'ah menjadi acuan mengalir dalam darah dan daging penganut ajaran Islam, maka suasana diri akan nyaman meski banyak ujian baik dalam menjalankan ibadah individual maupun sosial dia akan kokoh tetap pada Allah Swt.

Adapun kemudian jika  diimplementasikan dalam konteks  kehidupan makna syari'ahadalah kenyataan sehari -- hari  yang bersumberkan pada al Qur'an juga al Hadis sehingga penilaian hakiki semata -- mata berharap dari Allah Swt ;   mereka yang menjalankan syari'ah  Islam  kehidupannya  itu suci dari hal yang haram demikianpun yang subhat dan bersih dari sikap -- sikap yang tidak dikehendaki oleh Sang Pencipta  meskipun  diantara kita mengenal kata syari'ahitu  yang memviralkannya adalah bank -- bank yang konon berlandaskan al Quran dan Hadits kemudian disematkanlah kata syari'ahdibelakangnya.

Sekiranya tidak tumbuh bank -- bank berlabel syariah, mungkin kata tersebut masih bersembunyi dalam kamus -- kamus bahasa Arab atau kitab -- kitab kuning yang hanya orang tertentu mempelajarinya.

Mencoba mereferensi pada pemikiran Yusuf Al Qardhawy (salah seorang cendekiawan muslim yang berasal dari Mesir ) syari'ah adalah  :  

"Hukum -- hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil -- dalil al Quran dan sunnah serta dalil -- dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti 'ijma (kesepakatan para ulama) dan qiyas."

Agen of change  juga yang dimaksudkan adalah generasi Z yang tahun kelahirannya sejak  1996 -- 2010  jika merujuk pada sensus 2010 mereka berjumlah sekitar 68,02 juta (28.86%) dengan ciri khas : senang berbagi, berorientasi pada target menjadi agen perubahan dan menghargai keberagaman.

Dari pemahaman sepintas ini maka lokalatih ( lokakarya dan pelatihan)  dimana  titik fokusnya pada ekonomi syari'ah ( Zakat dan Wakaf ) harapannya baik  pelaku (agent of change) dan mereka yang dituju adalah generasi Z  yang dianggap sebagai  tunas muda, kemudian Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam sebagai pemandu, pengayom atau bahkan  tepatnya bisa dikatakan sebagai murabbi* yang memiliki visi juga missi cukup  jelas dan mulia,  mari kita dukung bersama. 

Menelisik missi dan visi Ditjen Bimas Islam RI agar kita bisa sedikit atau banyak memahami kiprah salah satu lembaga negeri ini.

Missi :

Terwujudnya masyarakat Islam Indonesia yang taat beragama sejahtera lahir dan bathin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat,  mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong -- royong.

Visi :

Meningkatkan kualitas bimbingan,  layanan keberagamaan dan pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam Indonesia.

Dengan missi dan visi inilah rupanya satu dari banyak programnya adalah menyelenggarakan lokalatih dengan mengundang beberapa unsur pejabat dan mahasiswa, diantaranya utusan mahasiswa UIN -- Bandung, ITB, UNPAD termasuk  UNISBA dan unsur pimpinan Depag provinsi Jawa -- Barat   

screenshot presentasi Lokalatih Ditjen Bimas Islam
screenshot presentasi Lokalatih Ditjen Bimas Islam
 

Kiprah  Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI.

Alhamdulillah akhirnya kami dapat mengikuti dengan antusias mencoba memahami apa yang disampai oleh tujuh orang nara sumber selama tiga hari di ruang Royal Palm Hotel Aston Cihampelas Bandung, dengan gairah dan niat kuat  untuk menebar semangat agar zakat dan wakaf dapat difahami secara lebih utuh kemudian dapat membantu membagi -- bagi informasi tentang cara membayar zakat dan wakaf serta lembaga -- lembaga mana saja yang terpercaya.

Silahkan kunjungi tulisan berikut ( Artikel Blogger Rara Muhammad)  : 

Sosialisasi Pentingnya Zakat Wakaf  Untuk Pembangunan Negeri

 Kegiatan Lokalatih (Lokakarya dan Pelatihan) Tunas Muda Agent of Change Ekonomi Syariah diharapkan menjadi starting point lahirnya insan-insan unggulan yang memiliki pemahaman yang baik terhadap ekonomi syariah.

Dan memiliki dedikasi dan kontribusi yang tinggi dalam mendorong kemajuan perekonomian Syari'ah dan membawanya ke level yang lebih tinggi. .

berdasarkan proposal yang kami terima,  maka maksud  dan tujuan kegiatan Lokalatih Tunas Muda Agent of Change Ekonomi adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kebijakan-kebijakan pemberdayaan zakat dan wakaf di Indonesia pada khususnya dan perkembangan perekonomian Syari'ahpada umumnya;

2. Memperkenalkan progam-program pemberdayaan zakat dan wakaf yang telah berjalan selama ini;

3. Melahirkan ide-ide yang inovatif dan kekinian terkait perkembangan perekonomian Syari'ah  di Indonesia .

4. Menyebarluaskan informasi mengenai pemberdayaan zakat dan wakaf serta perekonomian syariah secara masif melalui sosial media

Bagi kami para blogger khususnya yang hadir pada acara lokalatih ini sangat bersuka cita karena hestek -- tagar #ZakatWakafNow masuk pada trending topik hari pertama,  Alhamdulillah tagar hari kedua #ZakatWakafMembangunNegeri juga masuk diurutan atas.  Secara tiga hari ini kami dapat berkontribusi alakadarnya kepada Ditjen Bimas Islam,  disamping menyelam ke lautan terdalam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam,  paling tidak kami menjadi tahu bahwa ditjen ini membawahi :

Trending Topik Screen Shoot Lokalatih Ditjen Bimas Islam
Trending Topik Screen Shoot Lokalatih Ditjen Bimas Islam
  •  Direktorat Urusan Agama Islam Dan Bimbingan Syari'ah
  •  Direktorat Penerangan Agama Islam
  •  Direktorat KUA dan Keluarga Sakinah
  •  Direktorat Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf
  •  Sekretariat Ditjen Bimas Islam

Baiklah dengan mencoba mengenal kelima direktorat ini,  tentu saja kita sadari bersama betapa panjang kali lebar luas dan dalam urusan umat Islam di Indonesia disamping kompleksitas budaya, pendidik dan jumlah termasuk situasi wilayah. Subhanallah . . . .

Lima Direktorat ini semoga bisa backpackeran jalan -- jalan kemasing -- masing lembaga ini by situs yang telah tersedia diantara yang bisa penulis jumpai tetap yang agak komplit dari Mas Wiki  :

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Beberapa informasi belum up date akan tetapi bagi penulis mencoba menelusurinya memahami sejarah singkatnya sehingga  memiliki sedikit gambaran bahwa memang kita sebagai unsur masyarakat harus mendukungnya dengan cara apa ?  Ini yang harus dijawab . . . oleh Ditjen Bimas Islam kedepan.

Paling tidak masyarakat dan khususnya 14 orang blogger Jakarta dan Bandung setelah menyimak pengetahuan berharga selama tiga hari,  dengan tambahan tumpahan ilmu dari para nara sumber, dapat ancang -- ancang memilih posisi mana yang strategis untuk berkontribusi,   minimal jadi relawan retwit jika ada event yang  penting kami bantu.

Ketujuh nara sumber dengan tema -- tema yang diusungnya dan kami semua mencoba menyimak keseluruhannya dengan khusyu'adalah :

Tujuh Nara Sumber dengan kajian -- kajian yang lumayan menguras pemikiran adalah : 

Prof. Dr. Muhammadiyah Amin ( Direktur Jenderal Bimas Islam RI ) 

screenshoot Lokalatih ditjen Bimas Islam
screenshoot Lokalatih ditjen Bimas Islam
Strategi Bimas Islam Dalam Menghadapi Arus Baru Ekonomi Syariah  

Pada perjumpaan ringkas dengan  Bapak Dirjen dalam acara lokalatih sore hari Rabu 29 November 2017  menekankan betapa pentingnya menyadarkan umat untuk membayar zakat demikian berwakaf termasuk tentang wakaf tunai,  bahwa ada potensi umat Islam sekitar 217 triliun di depan mata.  Akan tetapi memang harus ada cara cerdas untuk menggalinya.

Drs. H. Tarmizi MA -- Sekretaris Dirjen Bimas Islam

 Program Bimas Islam  Dalam Pemberdayaan  Zakat  Dan Wakaf

Screen Shoot LokaLatih Ditjen Bimas Islam
Screen Shoot LokaLatih Ditjen Bimas Islam
 

Ali Muakhir, Senior Blogger 

Blogging,  Sosial Media Dan Ekonomi Syariah  

Blogger Bandung biasa memanggil beliau dengan sebutan Akang,  begini ya . . . . Kang Ali ini penulis produktif dengan lebih dari 300 buku tulisannya. Jika kemudian Akang ini menganjurkan banyak menulis konten yang bermanfaat untuk kepentingan umat tidak diragukan para blogger kemudian komentar diwakili oleh Teh Mia blogger Jakarta :"Kang gemana kiat -- kiat supaya menang lomba blog ?"  akh . . . kita abaikan sejenak !

screen shoot web Ditjen Bimas Islam
screen shoot web Ditjen Bimas Islam
Elmo Juanara -- IZI

Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf  Dan Peran Serta Generasi Z

Sebagai salah seorang nara sumber di sore kedua Elmo Juanara memikat hadirin dengan berbagai paparan data dunia digital  sehingga saat closing statemen presentasi yang beliau tampilkan tertulis kalimat :  Go . . . . Digital Or Die,   tentu saja ini peringatan khususnya bagi lembaga - lembaga pemerintahan juga non pemerintahan yang masih enggan mengenal dan belajar secara memanfaatkan jaringan internet.

Inisiatif Zakat Indonesia (dok presentasi : Elmo Juanara)
Inisiatif Zakat Indonesia (dok presentasi : Elmo Juanara)
Ananto Pratikno

Sosial Media Dan Pembentukan Karakter Generasi Z Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah    

Narasumber memaparkan berdasar beberapa hasil penelitian dan kenyataan yang tampak dilapangan memang you tube menjadi salah satu alternatif yang paling murah untuk mendekati dan mengajak berzakat dan berwakaf,  tentu saja dengan persiapan perencanaan dan penggarapan yang mengena tepat sasaran.

Program Wakaf Dan Zakat Dalam Kacamata Kekinian

( Nur Effendi -- Rumah Zakat ) rumah zakat yang telah berkiprah di sebutnya sebagi industri zakat selama 19 tahun memiliki keyakinan ini bahwa zakat dan wakaf nilai -- nilai ajarannya tidak akan terdestruksi oleh jaman akan tetapi cara -- cara dan metode penghimpunannya yang penting selalu di perbaharui sesuai dengan jamannya tidak kalah penting aspek leader dan member yang dikelola secara serius dan sungguh -- sungguh.

Pada kalimat penutup yang menghunjam kedalam jiwa pendengarnya adalah :

Pengelolaan  Zakat Infak Sedekah Wakaf ( Ziswaf ) yang baik merupakan indikator negara yang hebat _ Nur Effendi CEO Rumah Zakat

Program Zakat Dan Wakaf  Sebagai Life Style

( H. M. Fuad Nasar )

Dan Pemberdayaannya  Di Masa Kini Bersama Ditjen Bimas Islam RI  gambaran sekilas apa yang telah diungkap oleh beliau dapat sejenak kita dapat singgah pada tulisan berikut (Artikel Lokalatih blogger Maria G. Soemitro)  :

Sudahkah Ziwaf Menjadi Gaya Hidupmu

Kesadaran pentingnya memahami dunia internet tidak cukup sekedar bermedsos ria,  blogging ala -- ala generasi millenia,  menghadapi era kedepan menyongsong  bersama tumbuhnya gen Z dunia vidio yang saat ini dirajai oleh you tube menjadi wajib dikuasai untuk menebar berbagai informasi tentang wakaf dan zakat.

Bila dibandingkan dengan rumah zakat yang telah jatuh bangun selama lebih kurang  19 tahun merambah dunia maya dan kemudian menjadi salah satu lembaga penghimpun zakat dan wakaf yang relatif mumpuni baik  lewat twitter, facebook juga instagram demikianpun  you tube,  maka meskipun terasa cukup terlambat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam akan selalu menjadi harapan umat Islam kedepannya menjadi sebenar -- benar murabbi rakyat Indonesia.

Tentu saja jika wilayah digital telah dirambah dengan akrab oleh Ditjen   Bimas Islam cc :  Kemenag RI kemudian kami bisa memanfaatkan seoptimal mungkin tentang bayar zakat maal, wakaf (wakaf tunai, wakaf tanah, bermacam jenis wakaf yang kanalnya telah disiapkan)  infak,  shadaqoh terakumulasi disana dan kami mengetahui kemana saja dana -- dana yang terhimpun disalurkan dengan amanah bisa dengan mudah kami akses, maka pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam Indonesia bukan hanya konsep yang tertulis akan tetapi menjadi kenyataan yang kita cicipi bersama -- sama.

Ciburial  15 Rabiul Awwal 1439 H / 3 Desember 2017 M

*Murabbi :

Dalam konteks pendidikan Islam istilah murabbi merupakan bentuk (sighah)  al ism al fail yang berakar dari tiga kata yaitu :

Pertama

Berasal dari kata raba, yarbu yang artinya zad dan nama ( bertambah dan tumbuh),  contoh kalimat dapat dikemukakan, artinya : "saya menumbuhkan"

Kedua

Berasal dari kata :  rabiya, yarbayang mempunyai makna tumbuh (nasya') dan menjadi besar (tarara').

Ketiga

Berasal dari kata : rabba, yarubbu yang artinya memperbaiki,  menguasai, memimpin, menjaga dan memelihara.

Kata kerja rabba semenjak masa Rasulullah Saw sudah dikenal dalam ayat al Quran dan hadits, salah satu dari banyak ayat adalah QS. Al Isra' (17) : 24

 

#ZakatWakafNow  #ZakatWakafMembangunNegeri  #DitjenBimasIslam #BloggerBandung #roosmadewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun