Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dyah Prameswarie dan Mantra Sang Djoeroe Masak

11 September 2017   22:51 Diperbarui: 13 September 2017   08:51 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover : Jenang Bukan Dodol ; cover : Kelab Makan Siang Rahasia

"Selalu ada kisah disetiap makanan kemudian memotivasi pembaca untuk berani masuk dapur,  bukan untuk diam termenung memandang kompor akan tetapi masuk dapur untuk memasak."

Maka kesimpulan dari kuliah WA bersama para Ibu muda dan energik bahwa diantara  mantranya  coba kita telusuri.

Mantra Pertama

  • Keyakinan bahwa ide adalah milik Allah dan datangnya dari Dia,  maka selayaknya  jika  terkendala dalam menulis demikianpun saat muncul gejolak -- gejolak batin yang kontra produktif  saat proses menulis adalah doa menjadi senjata, awal dan akhir di pasrahkan pada -- Nya. Tanpa menggunakan mantra kuno  berima sebagaimana pada jaman  dahulu kala.

Mantra Kedua 

  • Menulis dikala hening diantaranya yang biasa dilakukan  Dyah Prames  menjelang fajar dan bada shubuh segalanya terasa lancar dan menimbulkan sensasi khusus, hening . . . hening.

Mantra Ketiga 

  • Fokus dalam menulis tidak ada gangguan dan kendala berbagai hal ( mungkin gawai salah satunya . . .),   dengan fokus proyek menulisnya selalu berhasil.  Mau mencoba ?  yuuks dimulai fokus sebagaimana yang dilakukan sang Dyah Prames.

Tiga Mantra yang dipraktekan Dyah Prames memang Bunda yakin itu benar adanya.  Silahkan dan mari kita melatih diri . . . . khususnya bagi para pemula dan berniat menulis buku.

Ketika kalimat ini penting Bunda pungut dari sang penulis Djoeroe Masak saat merancang  awal mempersiapkannya.

  

"Saya ingin fiksi kuliner yang lebih dari sekedar sharing resep lewat ceritera.   Kisah di balik resep,  passion yang meluap juga pada aroma -- aroma  yang tergantung di udaralah yang ingin saya bagi pada pembaca.  Belum lagi keinginan saya untuk mengajak pembaca menjadi pecinta kuliner."

Djoeroe Masak akan menjadi daya pikat tersendiri bukan hanya bagi para penikmat kuliner di Indonesia akan tetapi para penulis dari berbagai genre yang penasaran salah satunya dari satu seri empat buku dengan cover seakan puzzle yang terasa cukup unik, tentu saja juga mengikat dan memikat jika membicarakan tentang aspek pemasaran.

Salam Literasi

Senin.  20 Dzulhijjah 1438 H /  Ahad 10 September 2017 M

Keterang gambar :  Djoeroe Masak 4 Jilid satu seri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun