Â
Penjelajahan makhluk manusia dalam taqdir Nya akan berakhir dialam keabadian. Â
DIA adalah Yang  "abadi". Â
Manusia hanya berhenti (wukuf) sejenak kemudian menjelang maghrib mereka menuju Mudzdalifah bada shubuh bergerak menuju  Mina lanjut Harom mencapai Ka'bah yaitu melaksanakan Thawaf I'fadhah.
Ali Shariati menyimpulkan pergerakan manusia sebagai makhluk Allah yang taat dan patuh  menuju Arafah di tuliskan olehnya bahwa:Â
"perjalananmu adalah sebuah gerakan menuju  "keindahan"  yang mutlak,  pengetahuan yang mutlak,  keabadian dan kesempurnaan !.   Inilah  gerakan  abadi yang tidak pernah berhenti."  ( Ali Shariati, p.60 )
Mereka yang berkumpul dari berbagai penjuru dunia . . . Â tunduk terpekur merenda nasib dan bermohon ampunan demi ampunan karena kedzaliman dan kelalaian dalam hidup masa lalu sebelum Arafah.
Â
Sesungguhnya  Allah  yang memerintahkan mereka semua berkumpul disini . . . di  Arafah melalui Sang Khalilullah Ibrahim As.
Kemudian  Allah menyampaikan kalam Nya pada  Nabi Ibrahim As dalam satu ayat yang berbunyi :