Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cumi Lebay dan Kedekatan Dirinya Pada Sang Pencipta

4 Maret 2017   22:57 Diperbarui: 5 Maret 2017   18:02 3676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun”   ucapan ini meloncat saat membaca status facebook Dzulfikar Al ‘Ala sepagi tadi Sabtu 04 Maret 2017 M / 05 Jumadil Akhir 1438 H  ada sisi jiwa yang menguap dan kosong,  lalu ingatanpun meloncat – loncat pada seseorang yang bernama asli Moechamad Adi Mariyanto.

Selayaknya kita mendo’akan dan demi menghormati seseorang yang istimewa di dunia perbloggeran  saya bersegera membersihkan diri melaksanakan shalat ghaib dari Bandung berkirim Yassiin  mengantarkan ke pemakamannya semoga Mas Cumi mendapat tempat yang paling indah disisi Nya.  

Berdasar khabar dari grup WA #BatuHijau  Mas  CumiLebay dimakamkan di Jalan KH.  Hasyim Ashari no 50 Gang 14 Gresik pada Sabtu,  4 Maret 2017 sekitar jam 09.00 dan kami semua peserta Newmont Boot Camp menunduk haru perasaan berpendar – pendar entah seperti apa,  setengah  jiwa kalut  atas kepulangannya.

Cumi Lebay sangat populer di dunia perbloggeran Indonesia dikenal sebagai travel blogger,  saya lebih banyak kudet  (kurang apdet)  saat Uni Evi Indrawanto memperkenalkan Cumi Lebay sebagai Blogger Famous di Kuningan saat persiapan menjelang beberapa hari menuju Lombok mengikuti program bootcamp.

Ternyata blogger famous inilah yang mendampingi kami sebagai peserta bootcamp keseluruhannya  berjumlah sepuluh orang ;  selama lebih kurang sembilan hari di lokasi Mas Cumi terus memberikan arahan dan informasi tentang dunia tambang dan sekitarnya,  termasuk saat akan ngetwitter sang pendamping ini yang mengarahkan kami semua cara ngedraf di twitt dan ngedraf di e_mail bagi saya dia salah satu rekan blogger yang tidak akan terlupakan,  bukan semata kefamousannya akan tetapi kedekatannya dengan Allah ia simbolkan dengan akhlak yang cukup menakjubkan.

Shalat Tepat Waktu dan Berjamaah

Saya sempat heran saja saat sampai di Pelabuhan Kayangan Lombok pada 14 Februari 2016  ketika adzan dzuhur  baru saja  terdengar  ternyata di mushalla pelabuhan yang nyaris darurat Mas Cumi Lebay  sudah disana usai berwudhu,  dan satu orang kompasianer Mas Didiek Purwanto bersiap melaksanakan berjamaah.

Akurasi tanggal ada disini :

Titik Api Yang Membara Di Batu Hijau

Kami bertiga sempat terbahak – bahak,  Cumi Lebay hanya menggunakan  celana sontog yang tidak layak untuk shalat,  beruntung ada kebawahan mukena milik mushalla,  sedang saya sendiri sudah berbekal  peralatan lengkap.

Hari itu di Pelabuhan Kayangan Mas Cumi Lebay menjadi imam shalat Dzuhur dan Ashar,  selanjutnya ketika waktu shalat Cumi Lebay menjadi incaran dimana dia shalat ada kalanya  kami bisa  berjamaah dengannya di beberapa lokasi yang berbeda.

Shaum Senin Kamis bahkan Shaum Daud

Dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah Rukshah (keringanan) bagi orang – orang yang melaksanakan shaum wajib,  mereka yang musafir (dalam perjalanan )  boleh berbuka.

Sedang yang saya saksikan di arena Newmont Bootcamp Cumi Lebay itu shaum sunnah dalam situasi acara yang super padat dan wilayah yang di kenal dengan istilah sembilan Matahari, super panas khususnya di open pit.

Takjub saja orang bisa sengotot itu melakukan ibadah sunnah yang memberikan peluang bagi dirinya untuk berbuka,  Cumi Lebay memang special.

Saat rombongan kami menyantap raret di Pantai Maluk,  Cumi Lebay shaum sunnah bahkan dia yang melayani kami dengan cara meletakkan di meja makan beberapa peserta Bootcamp.  Hingga kembali ke Bandung dan hari ini sikap blogger famous ini sungguh – sungguh membekas.

Menyantap Rarit Dan Sayur Sepat Di Pantai Maluk

Bunga Tanjung Berserakan Di Puncak Air Terjun Perpas

 Jadi Celeb Blogger Jangan Sombong

Kepada semua rekan – rekan blogger Mas Cumi Lebay,  senang berbincang ringan dan ngocol – ngocol konyol menyenangkan hati rekan – rekan sekelilingnya,  selalu ada hal yang membuat tertawa terbahak atau hanya sekedar senyum kecil, istilah :  Hayati Lelah atau Kaesang Lelah . . . terngiang – ngiang apalagi bagi yang benar – benar akrab dengan dirinya semisal Pak Arie Burhan.

Tidak hanya sekedar itu Cumi Lebay akan memberi nasehat – nasehat keagamaan ala – ala Bapak Ustadz, namum memang mengena pada wilayah para blogger misalnya :

“lw jangan sok blogger  celeb kemudian sombong, ya . . . ngga penting sombong kalau congkak boleh”

Kalimat model begini disebar pada blogger – blogger yang dia jumpai.

Suatu saat saya merasa penting bertanya,

“Mas Cum, kalau misalnya buka ndak usah shaum buka saja kaan ada rukshah”

Cumi Lebay, diam sejenak . . .

“Kenikmatan yang saya peroleh akan berkurang atau bahkan hilang jika saya tidak puasa . . . “

Saya memandang dia dengan serius dan berucap . . .

“Semoga Allah mencintaimu”

Selamat jalan Mas Cumi Lebay,  sisi keberagamaanmu menyebar semerbak mewangi semoga itu semua menjadi bekal abadi sebagai oleh – oleh darimu kepada yang engkau cintai Sang Pencipta Allah SWT.

Ciburial Bandung,  6 Jumadil Akhir 1438 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun