“Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun” ucapan ini meloncat saat membaca status facebook Dzulfikar Al ‘Ala sepagi tadi Sabtu 04 Maret 2017 M / 05 Jumadil Akhir 1438 H ada sisi jiwa yang menguap dan kosong, lalu ingatanpun meloncat – loncat pada seseorang yang bernama asli Moechamad Adi Mariyanto.
Selayaknya kita mendo’akan dan demi menghormati seseorang yang istimewa di dunia perbloggeran saya bersegera membersihkan diri melaksanakan shalat ghaib dari Bandung berkirim Yassiin mengantarkan ke pemakamannya semoga Mas Cumi mendapat tempat yang paling indah disisi Nya.
Berdasar khabar dari grup WA #BatuHijau Mas CumiLebay dimakamkan di Jalan KH. Hasyim Ashari no 50 Gang 14 Gresik pada Sabtu, 4 Maret 2017 sekitar jam 09.00 dan kami semua peserta Newmont Boot Camp menunduk haru perasaan berpendar – pendar entah seperti apa, setengah jiwa kalut atas kepulangannya.
Cumi Lebay sangat populer di dunia perbloggeran Indonesia dikenal sebagai travel blogger, saya lebih banyak kudet (kurang apdet) saat Uni Evi Indrawanto memperkenalkan Cumi Lebay sebagai Blogger Famous di Kuningan saat persiapan menjelang beberapa hari menuju Lombok mengikuti program bootcamp.
Ternyata blogger famous inilah yang mendampingi kami sebagai peserta bootcamp keseluruhannya berjumlah sepuluh orang ; selama lebih kurang sembilan hari di lokasi Mas Cumi terus memberikan arahan dan informasi tentang dunia tambang dan sekitarnya, termasuk saat akan ngetwitter sang pendamping ini yang mengarahkan kami semua cara ngedraf di twitt dan ngedraf di e_mail bagi saya dia salah satu rekan blogger yang tidak akan terlupakan, bukan semata kefamousannya akan tetapi kedekatannya dengan Allah ia simbolkan dengan akhlak yang cukup menakjubkan.
Shalat Tepat Waktu dan Berjamaah
Saya sempat heran saja saat sampai di Pelabuhan Kayangan Lombok pada 14 Februari 2016 ketika adzan dzuhur baru saja terdengar ternyata di mushalla pelabuhan yang nyaris darurat Mas Cumi Lebay sudah disana usai berwudhu, dan satu orang kompasianer Mas Didiek Purwanto bersiap melaksanakan berjamaah.
Akurasi tanggal ada disini :
Titik Api Yang Membara Di Batu Hijau
Kami bertiga sempat terbahak – bahak, Cumi Lebay hanya menggunakan celana sontog yang tidak layak untuk shalat, beruntung ada kebawahan mukena milik mushalla, sedang saya sendiri sudah berbekal peralatan lengkap.
Hari itu di Pelabuhan Kayangan Mas Cumi Lebay menjadi imam shalat Dzuhur dan Ashar, selanjutnya ketika waktu shalat Cumi Lebay menjadi incaran dimana dia shalat ada kalanya kami bisa berjamaah dengannya di beberapa lokasi yang berbeda.