Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Melacak 5 Stilasi Bandung Lautan Api bersama 10 Kompasianer

26 Desember 2016   15:13 Diperbarui: 24 Maret 2020   08:53 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stilasi di Jalan Kautamaan Istri (pict:dok.pribadi)

Saat sampai Monumen Bambu Runcing (MBR) Bang Aswi dengan sigap membuang beberapa sampah yang terkesan sengaja  di buang  di situ, pikiran penulis hanya orang yang mabuk saja membuang sampah ke seputaran  MBR  bambu runcing ini tanpa beban apapun juga.

Aroma tidak sedap memang menjalar, dengan sigap saja penulis memasang masker sambil menyimak apa–apa yang dikisahkan Bang Aswi dan mengambil beberapa gambar.

Memaknai MBR dilokasi ini sekitaran 1946 ada bangunan bersejarah yang menjadi markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) – Siliwangi, dan menjadi markas rahasia dicetuskannya idea awal BLA selanjutnya markas tersebut menjadi Hotel Harapan Eka Graha.

Monumen bambu runcing yang berada di depan Yogya Kepatihan diperkirakan juga berhubungan erat dengan perjuangan dua prajurit Laswi (Lasjkar Wanita) yaitu Zus Willy dan Zus Susilawati.

Zus Willy

Memenggal kepala salah seorang tentara Gurkha (yaitu tentara Inggris berdarah Nepal) setelah menembak terlebih dahulu di sekitar Ciroyom, kepala tentara Gurkha itu ditebas dengan gunto (pedang samurai) dan potongan kepala itu diserahkan pada komandan Lasjwi Ibu Arudji.

Zus Susilawati

Lasjkar wanita ini mengeksekusi kepala seorang Gurkha dan mengarak potongan kepala itu dari jalan Cibadak sampai ke Markas Divisi III di Regentsweg selanjutnya kepala Gurkha ini di kirim ke Markas TRI di Yogyakarta.

Hal yang penting kita pahami bersama bahwa stilasi ini tidak masuk dalam daftar yang berada dalam pengelolaan pemkot Bandung atau Dinas Pertamanan Kota, berdasarkan apa yang diungkap Bang Aswi dalam tulisannya kemungkinan stilasi ini penguasaannya masuk dalam wilayah Kabupaten Bandung atau bahkan Pemprov Jawa Barat.

Rasanya penulis masih mencoba berusaha mencerna situasi dan kenyataan ini meskipun belum dapat menggali lebih jauh nasib salah satu situs sejarah di kota yang sesungguhnya banyak orang–orang pintar dari berbagai kalangan dapat memikirkan bagaimana stilasi ini bisa ada kepastian dalam penguasaan lembaga yang legal. #bingung beberapa jenak.

regentsweg depan toko (pict:dok.pribadi)
regentsweg depan toko (pict:dok.pribadi)
Regentsweg (Markas Kolonel Abdul Haris Nasution)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun