Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Para Emak Menjerit, Stok Gas 3 Kg Kosong di Bandung

20 Oktober 2016   06:57 Diperbarui: 20 Oktober 2016   18:28 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis paham masyarakat kesulitan meskipun tidak bisa menolong mereka, tetapi ada anggota masyarakat hingga berani mengeluarkan uang tiga puluh ribu rupiah demi mendapatkan satu tabung gas yang konon harganya Rp 17.500  di pom bensin Dago. Setali tiga uang, di pom bensin pun kita sebagai masyarakat biasa  tidak akan mendapat jatah gas itu karena masing–masing sudah ada pemiliknya, seakan mereka membangun lingkaran sendiri pada masyarakat umum ohno . . . no . . . no (demikian penuturan beberapa anggota masyarakat yang kesulitan mendapat jatah dari pom bensin Dago)

Solusi satu saat si melon menghilang dari peredaran
Solusi satu saat si melon menghilang dari peredaran
Solusi Individual
Dalam chit chat antara penulis dengan salah seorang member Blogger Bandung ,Teteh Raisa Hakiem, ia dengan terpaksa membeli gas merk lain yang lebih mahal dikarenakan si melon susah diperoleh. Tentu saja dengan demikian, relatif lebih memudahkan bagi dirinya agar kehidupan keluarga lancar jaya. Bingung juga mengikuti cara ini jika kebanyakan dari masyarakat Kota Bandung berada di bawah garis kemiskinan. Boro–boro beli gas merk baru, menganggarkan uang untuk membeli gas melon saja sudah menyisihkan berhari–hari.

malangbong-5808aa386623bd8422552980.jpg
malangbong-5808aa386623bd8422552980.jpg
Naa . . . katanya si melon mau dihapus. Dokpri
Naa . . . katanya si melon mau dihapus. Dokpri
Sedangkan Mas Unggul R. Sagena salah seorang kompasianer yang tinggal di wilayah  Bogor secara lugas ia sampaikan bahwa dirinya seharian naik motor mencari gas tidak ketemu–ketemu ( #drama gas langka! Ternyata bukan hanya di Bandung ternyata di Bogor kena juga), dan akhirnya tabung gas yang telah lama tidak pernah dipakai isi 12 Kg  kembali digunakan meskipun harus menyiapkan dana Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah). Semoga saja dua solusi ini menjadi alternatif yang bisa kita siasati agar hidup lebih dinamis meskipun harus hidup akrobat seperti sirkus–sirkus yang trampil saat performance.

Dan penulis tidak merasa gagal hidup meskipun telah tinggal di Bandung sejak 1965. Inilah Bandung Juara kahiji.

Ciburial,  Rabu 20 Oktober 2016 M/19 Muharam 1438 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun