Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Senjakala Masa Bersahabat Pena

16 September 2016   14:19 Diperbarui: 16 September 2016   14:32 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klub Sahabat Pena muncul di berbagai majalah baik nasional maupun lokal demikian pun dalam koran – koran yang saat itu terasa persaingannya dari satu harian dengan harian lainnya demikian edisi mingguan, tabloid masih belum tren kejadiannya sekitar tahun 1970 – 1980 an.

Kala itu masuk dalam klub Sahabat Pena merupakan kegiatan yang sangat positif dan cukup bergengsi apalagi jika semua perangko, di kumpulkan dengan cara menggunting bagian sampul surat merendamnya satu malam sehingga esoknya terkelupas dan di simpan pada kertas semen di angin – anginkan hingga betul – betul kering terakhir masukkan ke dalam album perangko.

Perangko yang sempat berjaya (www.thepricer.net)
Perangko yang sempat berjaya (www.thepricer.net)
Semakin banyak album yang dimiliki dengan jumlah perangko dari manca negara maka terasa makin famouslah sang anggota klub sahabat pena tersebut maka dikenal juga klub philateli (pengumpul perangko) dan philatelis orang yang mengumpulkan perangko.

Lanjutannya penulis suka sekali membalas dengan segera surat – surat yang dikirim dengan tulisan tulisan indah tebal tipis (hahay berasa lebay bangets ya . . . )

Iyalah masa itu tulisan bagus dan indah sangat penting karena akan memperoleh nilai tambahan dari Ibu dan Bapak Guru yang mengajar, jaman sekarang rasanya tulisan bagus dan indah tidaklah terlalu prioritas.

Sekarang mah . . . semua telah sangat berubah dan berbeda, para Sahabat Pena beralih fungsi jika melek medsos maka menjadi FB’s Kompasianers dst.

www.tokopedia.com
www.tokopedia.com
9 Oktober Hari Surat Menyurat Sedunia

Tadi pagi  penulis menerima buku mungil sederhana berjudul : “Kumpulan Prosa Sepucuk Surat Untukmu”  berbisik dalam hati dengan nada haru dalam batin : terima kasih ya Fiksiana Community,  Mbak Sri Subekti Astadi, Mbak Sekar Mayang dan Mbak Liez Mutiara.

Buku tersebut nyaris belum sempat di baca, namun entah kenapa teringat saja pada lagu ‘Fatwa Pujangga’ Said Efendi – anak sekarang tidak kenal sama penyanyi tahun 60’an ini. Sambil mendendang ringan suara di tekan serendah mungkin :  

Cipt. Said Effendi

 T'lah kuterima suratmu nan lalu
 Penuh sanjungan kata merayu
 Syair dan pantun tersusun indah, sayang
 Bagaikan sabda fatwa pujangga

 Kan kusimpan suratmu yang itu
 Bak pusaka yang sangat bermutu
 Walau kita tak pernah bersua, sayang
 Cukup sudah tandamumu setia

 Tapi sayang sayang sayang
 Seribu kali sayang
 Kemanakah risalahku
 ku alamatkan

 ( Terimalah jawabanku ini
 Hanyalah doa restu Ilahi )
 Moga lah dik/bang kau tak putus asa, sayang
 Pasti kelak kita kan berjumpa (bersua)

lirik dari sini

Sepucuk surat, seperti transfer uang milyaran jika memang sebanding akan tetapi tentu saja kisah – kisah di balik sepucuk surat menjadi sejarah tersendiri bagi penulisnya bahkan seorang RA. Kartini surat menjadi ajang curcol habis.

www.totally.me
www.totally.me
Kompasiana lewat Fiksi Community menyelenggarakan ajang menulis surat bagi para kompasianers ; maka bertebaranlah surat – surat bagi sesama kompasianer, dari yang bernada sangat serius ada juga yang santai dan banyak yang konyol – konyol tapi tetap publish dan tidak ada pembredelan. Hehehe . . . Terlalu !!!

Saya mah tidak tahu bagaimana prosesnya kemudian dipilih tiga belas surat yang dibukukan dengan judul yang telah di sebut diatas.

Hatur Nuhun ya Kompasiana, isinya tidak terlalu penting itu surat namun maknanya ada persahabatan diantara kompasianers yang kental dan ajaib saja koq dibukukan.

Jum’at Mubarokan  ;   14 Dzulhijjah 1437 H /16 September 2016

perangko satwa langka :   

Perangko yang sempat berjaya

Album Perangko dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun