Kan kusimpan suratmu yang itu
 Bak pusaka yang sangat bermutu
 Walau kita tak pernah bersua, sayang
 Cukup sudah tandamumu setia
 Tapi sayang sayang sayang
 Seribu kali sayang
 Kemanakah risalahku
 ku alamatkan
 ( Terimalah jawabanku ini
 Hanyalah doa restu Ilahi )
 Moga lah dik/bang kau tak putus asa, sayang
 Pasti kelak kita kan berjumpa (bersua)
Sepucuk surat, seperti transfer uang milyaran jika memang sebanding akan tetapi tentu saja kisah – kisah di balik sepucuk surat menjadi sejarah tersendiri bagi penulisnya bahkan seorang RA. Kartini surat menjadi ajang curcol habis.
Saya mah tidak tahu bagaimana prosesnya kemudian dipilih tiga belas surat yang dibukukan dengan judul yang telah di sebut diatas.
Hatur Nuhun ya Kompasiana, isinya tidak terlalu penting itu surat namun maknanya ada persahabatan diantara kompasianers yang kental dan ajaib saja koq dibukukan.
Jum’at Mubarokan  ;  14 Dzulhijjah 1437 H /16 September 2016