Sang perempuan langsing dan mungil ini menjawab sedikit diplomatis : “Kami menyiapkan iga panggang special yang menurut aku sangat enak, ini menurut akku yaa . . . nanti silahkan buktikan dan dishare . . . “
Usai kami makan siang minum es teh manis sebagai hidangan pembuka maka masing – masing melaksanakan salat dzuhur dan lanjut menuju Lounge yang terletak di lantai tiga.
Subhanallah saat kami semua berkumpul di lantai tiga sungguh menakjubkan pemandangan hari itu dan masih disiang hari indahnya kota Bandung tidak terkira,  dalam bayangan kami semua tentunya sensasi malam hari pastinya lebih indah dari New York yang pernah penulis lihat di gambar – gambar hahahaha . . . . #terlalu.  Â
Prinsipnya  Resto Skylight  untuk  level keluarga yang pengen makan agak sedikit special dan harga terjangkau dengan hijau - hijau pemandangan khas hutan - hutan Bandung,  sedangkan  Cafe untuk kaum muda yang butuh minum dengan berbagai jenis pilihan ada yang berselera  panas dan  disiapkan juga yang dingin  di lengkapi aneka cemilan,  adapun  Lounge  bagi mereka yang pengen hangout sambil menyantap berbagai menu plus menyaksikan indahnya kota Bandung malam hari dengan pandangan hingga 360 derajat pas.Â
Buktikan . . . adalah kalimat sakti yang akan melegalisasi tulisan ini demikian dengan Iga Panggang Mentega, mari kita coba menelisik alakadarnya saja.
Sebagian yang sudah pernah masak dan sedikit faham tentang bagian – bagian daging sapi,  maka yang trebayang adalah kepungkilan dan kenikmatan menyantapnya apalagi jika sang juru masak sudah cukup berpengalaman.
Salah satu catatan, menguraikan tentang Iga, yaitu bagian
Lamusir depan, atau  cube roll, diambil dari bagian punggung, dipotong dari rusuk keempat hingga rusuk keduabelas. Lamusir termasuk daging yang lunak karena terdapat butir-butir lemak didalamnya. Cara meyiapkannya dengan dipanggang dalam oven, dibakar ataudigrill. Â
Saat para blogger mengambil gambar hidangan berbahan dasar Iga, dan telah dihidangkan dalam piring putuh berbentu oval, terasa iga panggang dengan aroma khas arang terasa menuju alam nenek moyang ketika mereka masih jumeneng, mengcicipi satu sayat saja manis kecap pilihan dan rempah ada aroma cengkeh yang natural pala dan jahe pas enaknya sehingga tersaving dalam ingatan secara kokoh.
Perasaan sedemikian ini kemudian di cairkan dengan gurihnya kuah sop buntut yang sangat gurih bayangkan sop buatan ibu kita yang tanpa penyedap sedikitpun akan tetapi di masak dan di santap masih dalam keadaan fresh.