Setelah tiga kali gagal akan membeli rujak cingur murah dan merakyat, Yunan, sang mantu asli Surabaya tadi memutuskan untuk membeli rujak cingur yang terkenal kemahalannya dan kelezatannya. Pasalnya ini sudah tiga kali saya mencoba datang, tapi gagal maning dan gagal maning disebabkan selalu kehabisan dan kemudian warungnya tutup.
Kepopuleran rujak cingur khas kuliner Surabaya demikian lekat di benak pencinta olahan masakan lokal karena bumbu dasarnya yang mirip pecel. Tapi tak hanya itu saja. Di dalamnya juga ditambahkan petis (baik petis ikan demikian pula petis udang) lalu ada dua jenis sayuran khas yaitu kangkung dan toge (ada juga yang menambahkan dengan kacang panjang) plus beberapa jenis buah–buahan. Di antaranya adalah mangga muda, bengkoang dan timun. Sebagian ada juga yang menambahnya dengan nanas atau jambu lilin.
Tentu saja kita tidak perlu menebak bumbunya apa saja, ya. Pastinya ada garam, lombok rawit sesuai selera, kacang tanah, serutan pisang muda, petis sedikit gula merah dan goreng bawang putih.
Spesialnya adalah goreng bawang putih. Biasanya jika kita membuat pecel atau lotek bahkan gado–gado menggunakan bawang putih mentah tidak digoreng dahulu. Maka goreng bawang putih ini yang juga memberikan aura tradisional yang sangat spesifik, belum lagi sedikit jeruk atau lemon. Sungguh segarnya meyakinkan lidah yang berselera.
Rujak Cingur Penilih Termahal Di Dunia
Pertama sekali mem-publish picture di halaman Facebook yang bertuliskan bahan–bahan rujak cingur tanpa bumbu, saya menulis status nakal seperti ini:
Rujak cingur special pisan bukan semata-mata harganya yang muahal hahaha . . . . satu porsi seratus ribeng.
Harga patokan satu porsi rujak cingur Tachik Otu adalah 100 ribu rupiah tentu saja sangat wach... bingits. Boleh juga kita katakan masya Allah untuk rakyat kebanyakan karena di kampung–kampung masih ada rujak cingur yang 5000 rupiah (bisa jadi cingurnya cuma satu iris saja!). Harganya yang mahal itu sungguh membuat geleng–geleng kepala dan amazing!!
Beberapa komen yang masuk di antaranya dari Mbak Avy sendiri yang memperkuat status tersebut memang rujak cingur Jalan Achmad Jais No 40, Penilih, Surabaya itu mahal. Beliau mengetahui sejak harganya masih sekitar Rp 25.000,- dan itu cukup mahal baginya. Puteri Jawa ini mengungkapkan dengan jujur bahwa dirinya akan membuatnya berpikir karena harganya yang mahal.
Maka pada Hari Kamis 16 Syawwal 1437 H / 21 Juli 2016 M, rujak cingur yang mahal tadi dibawakan oleh mantu disertai dengan bon seharga 65 ribu diiringi kalimat, “Bunda harganya turun lho... Biasanya seratus ribu ini sekarang harganya segini.”