Kuah kupang sempurna segarnya karena berbumbu rawit yang cukup pedas dengan perasan jeruk nipis sedikit ulekan kacang tanah.
Karena penulis memesan setengah porsi sehingga lontong hanya sekitar enam iris saja, sangat cukup dan memadai nikmatnya.
Petis kupang sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan rasa petis udang dan petis ikan, akan tetapi perbedaan mendasar adalah di santap dengan baby kerang yang disebut kupang.
Berdasar penjelasan Ibu Nur harga kupang satu kilogram tiga puluh ribu rupiah, dapat kita bayangkan bersama jumlah baby kerang pasti segambreng . . . . ya sekilogram
Untuk ukuran penduduk seperti penulis yang hidup di pegunungan sungguh relatif sangat murah jika harus mencarinya harus kemana beta pergi ?
Kerang dengan bumbu minimalis, miripnya seperti di bacem kemudian di tusuk dengan susunan sebagaimana sate daging ayam atau daging sapi pada umumnya kemudian tinggal disantap harga satu tusuk hanya seribu rupiah.
Rasanya jangan di tanya – tanya musti di buktikan mari menuju Pasuruan pendatang, traveller yang butuh santapan jasmani di wilayah ini memang bertebaran pedagang sate kerang juga lontong kupang.
Baiklah paling tidak kelembutan sate kupang dengan rasa khas, hanya akan di peroleh di wilayah timur jawa dapat kita santap saat sarapan demikian makan siang bisa juga makan malam.
Es Degan
Senyatanya es degan sebagai pelengkap hidangan dan menetralisir aroma lautan yang agak tidak biasa, karena Ibu Nur menjual es degan satu kios satu atap maka penulis sangat berselera memesan es degan di udara menyengat Pasuruan.