Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kupang Baby Kerang Gurih Ngangenin, Yuk ke Pasuruan!

17 Juli 2016   20:57 Diperbarui: 18 Juli 2016   13:45 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict : dok.pribadi (Lontong Kupang)

Kuah kupang sempurna segarnya karena berbumbu rawit yang cukup pedas dengan perasan jeruk nipis sedikit ulekan kacang tanah.

Karena penulis memesan setengah porsi sehingga lontong hanya sekitar enam iris saja, sangat cukup dan memadai nikmatnya.

Petis kupang sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan rasa petis udang dan petis ikan, akan tetapi perbedaan mendasar adalah di santap dengan baby kerang yang disebut kupang.

Berdasar penjelasan Ibu Nur harga kupang satu kilogram tiga puluh ribu rupiah, dapat kita bayangkan bersama jumlah baby kerang pasti segambreng . . . . ya sekilogram

Untuk ukuran penduduk seperti penulis yang hidup di pegunungan sungguh relatif sangat murah jika harus mencarinya harus kemana beta pergi ?

c-ibu-nur-578b8db8b49273700e832ecb.jpg
c-ibu-nur-578b8db8b49273700e832ecb.jpg
Sate Kerang

Kerang dengan bumbu minimalis, miripnya seperti di bacem kemudian di tusuk dengan susunan sebagaimana sate daging ayam atau daging sapi pada umumnya kemudian tinggal disantap harga satu tusuk hanya seribu rupiah.

Rasanya jangan di tanya – tanya musti di buktikan mari menuju Pasuruan pendatang, traveller yang butuh santapan jasmani di wilayah ini memang bertebaran pedagang sate kerang juga lontong kupang.

Baiklah paling tidak kelembutan sate kupang dengan rasa khas, hanya akan di peroleh di wilayah timur jawa dapat kita santap saat sarapan demikian makan siang bisa juga makan malam.

Es Degan

Senyatanya es degan sebagai pelengkap hidangan dan menetralisir aroma lautan yang agak tidak biasa, karena Ibu Nur menjual es degan satu kios satu atap maka penulis sangat berselera memesan es degan di udara menyengat Pasuruan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun