Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Fiksi Kuliner] Nostalgi Coto Makassar Dari Kepulauan Selayar

6 Juni 2016   22:41 Diperbarui: 6 Juni 2016   22:53 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mengulek bawang merah, ketumbar, sedikit garam, beberapa butir bawang putih juga parutan lengkuas muda dan kacang sangai dengan tenaga prima mengulek seluruh bumbu yang telah disiapkan.

Aku penasaran tentang mu’jizat yang ia peroleh, “O . . . Daeng, adakah amalan khusus yang menyelamatkan diri Daeng sehingga bisa kembali ke darat dan berkumpul dengan keluarga di Selayar”.

Daeng Udji menghentikan sejenak gerakan mengulek bumbu – bumbu pada coet batu besar dan lebar yang biasa kami gunakan untuk membuat lotek ukuran 10 orang, ia memandang wajahku tajam dan berusaha mengingat – ngingat apapun yang bisa ia kenang.

“Intan, Tante selayaknya orang muslim lainnya rutin melaksanakan ibadah wajib dan sunnah ada doa – doa istianah mohon pertolongan pada Allah untuk diselamatkan dalam kehidupan di dunia demikianpun di akhirat”.

Sambil melanjutkan pekerjaan dan menyelesaikannya Daeng Udjipun menyempurnakan penjelasannya padaku bahwa keluarganya di Selayar hampir setiap malam melaksanakan Istighotsah, mohon pertolongan pada Allah agar dirinya di selamatkan.

Nabi Muhammad SAW menjelang perang Badar juga melakukan Istighatsah bersama sahabat – sahabatnya mohon kemenangan, maka kisah peperangan itu dimenangkan tentara Islam.

Rempah Dedaunan

Kisah Perang Badar memang sedemikian heroik dan tidak semua orang memahami di balik itu semua, akupun menatap wajah Daeng Udji yang menuntaskan transfer ilmu yang ia lakukan secara ihlas pada ponakannya sesungguhnya diriku tidak menyangka akan berjumpa dengannya dan mendengar langsung dari pelaku kejadian di lautan lepas bertahan hingga satu bulan penuh.

Untuk edisi memakan ikan – ikan mentah di lautanpun buat aku yang tidak mengalaminya, tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya.

Bahkan secara normal jika mengantuk dan ingin tidur cara bertahan memegang kayu merupakan pertanyaan berikut yang ingin kuajukan.

“Sudah selesai kau ulek semua bumbu, di tumis dengan minyak goreng secukupnya maka kasih sedikit air masukkan batang serai dan daun jeruk yang bentuknya seperti angka delapan aromanya lebih segar dan kuat bila dibandingkan dengan daun jeruk yang bentuknya biasa”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun