Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menanti Saatnya Tiba Era Literasi di Indonesia

30 Mei 2016   23:43 Diperbarui: 31 Mei 2016   00:02 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menembus macet car free day di sepanjang jalan Dago adalah hal yang akan membuang waktu dan energi, diputuskan mengambil jalan melingkar – lingkar dengan harapan dapat hadir tepat waktu di acara meetup Padi mengejar Mbak Ollie juga Mbak Febi yang akan membahas tentang literasi dan Book Review.

Pagi hari ahad, 29 Mei 2016 dengan niat bulat hadir di acara workshop #PadiMeet up tanpa sungkan dan tanpa bimbang kami segera masuk ruangan Grapari Telkom Lembong disambut Pak Satpam, sesungguhnya telah tersaksikan Mbak Ollie karena belum mengenalnya kami saling cuek saja hehehe . . . nyesel sich tapi demikianlah jika kurang wawasan.

Tidak seperti pertemuan rekan – rekan blogger Bandung yang biasa hangat seru dan berisik, saat itu aura yang penulis tangkap terkesan jaim dan berwibawa meskipun ruangan meet up di tata ceria dengan penerangan yang cukup dominan merah – merah berani. Tak apalah . . . begini rasanya jika berjumpa para kutu buku ( ups . . . Mbak Ollie sehari baca dua buku ! )

Acara di buka oleh Pak Barmawie dengan pembacaan do’a yang lengkap dan khusyu’ tentu langkah awal yang sangat terkesan bagi penulis.

Beberapa sambutan penting pada acara meet up dan yang paling nendang adalah paparan dari Bapak Achmad Sugiarto sebagai Senior Vice Presiden Sinergi, yang juga mencoba membangun komunikasi dengan peserta meet up Padi ( Pustaka Digital ).

Makna padi sendiri sesungguhnya demikian akrab bagi masyarakat awam sekalipun sehingga mengasosiasikan pada bijian yang rutin kita konsumsi sehari – hari, akan tetapi kali ini yang di maksudkan dengannya ini :

PaDi adalah program implementasi dari pencanangan 1000 Digital Learning Corner yang direalisasikan dalam bentuk kumpulan Pustaka Digital (e_Book) gratis yang terdapat pada perangkat (dekstop atau gadget) PaDi di lokasi Plasa Telkom, WiFi Corner Telkom, dan Grapari Telkomsel tertentu.

Munculnya ide untuk membangun konten pustaka digital, karena keprihatinan Bapak Achmad Sugiarto akan kondisi bangsa Indonesia yang memiliki beberapa media sosial akan tetapi tidak membangun produktifitas pada peningkatan membaca sehingga beliau berusaha bekerja sama bersinergi dengan BUMN seluruh Indonesia.

Maka bangsa Indonesia diharapkan bisa mencoba mengakses buku digital (e book )gratis pada alamat ini http://padi.qbaca.com/

Penulis merasa bungahsekali dengan adanya link ini, bisa blogwalking diantaranya membaca ulang cetakan – cetakan Balai Pustaka seperti Atheis karya Achdiat, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka ( untuk masa kini koq lebay . . . ).

Pasti hal ini akan sangat membantu anak muda yang keranjingan medsos dapat dialihkan secara positif kepada karya – karya masa lalu yang penting kita telusuri situasi jaman ketika itu.

Nara sumber pertama yang berlimpah wawasan adalah Mbak Salsabeela Auliah, konon nama pop – nya Ollie kunonya penulis ya tidak melek sama Mbak jangkung dan bersuara empuk saat memaparkan aneka trik membaca, ringkasnya :

Menurut Ollie bahwa Literasee

Kemampuan hidup untuk memahami apa yang di baca, membaca dengan rasa termasuk berkolaborasi dan mendengarkan orang lain bicara, melakukan refleksi dan interpretasi untuk memecahkan masalah mampu mengemukakan logika dalm lisan maupun tulisan mengemukakan pemikiran kritis dalam berwacana.

Tentu saja jika makna literasi sebagaimana Mbak Ollie jelaskan maka bangsa ini harus memperbaiki persepsi tentang makna membaca yang selama ini menggantung dalam fikiran kita, apalagi jika membandingkan dengan bangsa Korea misalnya, jauh ketinggalan.

Beberapa teknik membaca juga sempat dipaparkan diantaranya scanning, membaca dengan menggunakan telunjuk, menyusuri dengan pola huruf z dan s atau mapping dsb.

Waktu memang penting di menej dalam membangun kebiasaan membaca, termasuk cara membaca sambil tidur – tiduran oleh Mbak Ollie sangat tidak disarankan dan perempuan Yogya ini membuka peluang pada semua untuk bertanya lewat Storial.co khususnya jika ingin membuat buku.

Catatan Ringkas dari Feby Indirani

Perawakannya kecil mungil, lancar membuka dialog dengan semua peserta, minimalnya ia memberikan catatan

Langkah – langkah menulis review

  • Bacalah seluruh Isi buku
  • Menggali gagasan utama yang diinginkan
  • Buatlah ouline (kerangka
  • Sampaikan informasi dasar tentang buku tersebut di awal tulisan
  • Ojo spoiler
  • Kritik konstruktif dan kreatif
  • Jelaskan
  • Riset latar belakang penulis
  • Penutup
  • Revisi tulisan dirimu

Teh Feby juga lebih pada masalah membangun kebiasaan menulis dan menejemen waktu sehingga tidak ada kata yang tepat selain disiplin dengan keinginan kuat menjadi penulis revie buku yang memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Khususnya Pak Ahmad Sugiarto dari Telkom yang membangun konten Pustaka Digital berharap bangsa ini berubah dan bisa mencintai budayanya dengan cara banyak membaca buku, lebih – lebih jika bisa memproduksi buku sendiri maka beliau tidak segan mengajak berkolaborasi dengan Mbak Ollie dan Teh Feby akan segera muncul satu generasi literasi yang mengangkat Indonesia tidak muncul di posisi pangais bungsi peringkat 60 dari 61 negara dengan makna bahwa hanya satu orang yang membaca buku dari jumlah 1000 penduduk Indonesia.

Mungkin juga sih karena harga buku mahal, jika menatap kenyataan yang ada . . . meskipun asumsi ini perlu di buktikan juga.

Salam Literasee.

Ciburial 25 Sya’ban 1437 H / 31 Mei 2016 M

http://padi.qbaca.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun