Menembus macet car free day di sepanjang jalan Dago adalah hal yang akan membuang waktu dan energi, diputuskan mengambil jalan melingkar – lingkar dengan harapan dapat hadir tepat waktu di acara meetup Padi mengejar Mbak Ollie juga Mbak Febi yang akan membahas tentang literasi dan Book Review.
Pagi hari ahad, 29 Mei 2016 dengan niat bulat hadir di acara workshop #PadiMeet up tanpa sungkan dan tanpa bimbang kami segera masuk ruangan Grapari Telkom Lembong disambut Pak Satpam, sesungguhnya telah tersaksikan Mbak Ollie karena belum mengenalnya kami saling cuek saja hehehe . . . nyesel sich tapi demikianlah jika kurang wawasan.
Tidak seperti pertemuan rekan – rekan blogger Bandung yang biasa hangat seru dan berisik, saat itu aura yang penulis tangkap terkesan jaim dan berwibawa meskipun ruangan meet up di tata ceria dengan penerangan yang cukup dominan merah – merah berani. Tak apalah . . . begini rasanya jika berjumpa para kutu buku ( ups . . . Mbak Ollie sehari baca dua buku ! )
Acara di buka oleh Pak Barmawie dengan pembacaan do’a yang lengkap dan khusyu’ tentu langkah awal yang sangat terkesan bagi penulis.
Beberapa sambutan penting pada acara meet up dan yang paling nendang adalah paparan dari Bapak Achmad Sugiarto sebagai Senior Vice Presiden Sinergi, yang juga mencoba membangun komunikasi dengan peserta meet up Padi ( Pustaka Digital ).
Makna padi sendiri sesungguhnya demikian akrab bagi masyarakat awam sekalipun sehingga mengasosiasikan pada bijian yang rutin kita konsumsi sehari – hari, akan tetapi kali ini yang di maksudkan dengannya ini :
Munculnya ide untuk membangun konten pustaka digital, karena keprihatinan Bapak Achmad Sugiarto akan kondisi bangsa Indonesia yang memiliki beberapa media sosial akan tetapi tidak membangun produktifitas pada peningkatan membaca sehingga beliau berusaha bekerja sama bersinergi dengan BUMN seluruh Indonesia.
Maka bangsa Indonesia diharapkan bisa mencoba mengakses buku digital (e book )gratis pada alamat ini http://padi.qbaca.com/
Penulis merasa bungahsekali dengan adanya link ini, bisa blogwalking diantaranya membaca ulang cetakan – cetakan Balai Pustaka seperti Atheis karya Achdiat, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka ( untuk masa kini koq lebay . . . ).