Sedang Dzulfikar sering mengatakan pada penulis sebagai Bundanya bahwa ia belum memiliki kekuatan yang prima untuk menuliskan kisah tentang Ayah, jangankan menuliskan tentang Ayah, memandang foto diri Ayah baik di FB yang rutin muncul picture  kenangan, serasa ditikam dan diiris iris. Sedih
Pada 30 April 2015 sekitar 24 hari setelah Ayahnya wafat maka bergabunglah adik kelima Dzulfikar  Radhiyyah Mardiyyah  dengan jumlah artikel artikel yang telah ia tulis sebanyak  40 judul ;  sesungguhnya sangat diluar dugaan karena puteri kami yang kedelapan sudah terlebih dahulu gabung, namun stagnan merasa terlalu sibuk dengan persiapan masuk ke PT.
Tampaknya beberapa hal yang mendorong Didi menulis disamping dorongan dari kami ( Dzulfi, fxmuchtar, fawwaz dan juga penulis ) karena ia seperti kami semua berduka yang mendalam atas wafat Ayahandanya juga tulisannya tentang Ayah dan juga tentang Bundanya. Â
memang akhirnya menulis jadi semacam pelampiasan dari duka nestapa yang mendalam bagi keluarga besar kami. Â
Didi  ( panggilan sehari - hari ) termasuk produktif dalam menulis salah satu dorongan cukup dahsyat ia aktif di komunitas kompasiana Malang dan memang sangat di luar dugaan kemudian ia bersahabat akrab dengan Desol Desi,  ajaib !
Padahal Bundanya termasuk penggemar tulisan - tulisan  fiksi hasil karya  Desol Desi  yang menjangkau imajinasi luas bahkan kadang liar seolah tanpa kendali.  Radiyah puteri kami beruntung tersambung dengan penulis fiksi yang cukup tenar, dan perlu bersyukur bergabung dengan Bolang yang aktif menggelar program.
Masih dalam satu garis, keturunan salah seorang putera  Bibi dari penulis juga gabung di Kompasiana,  biasa kami memanggilnya Hafiz dengan tulisan - tulisan mengarah pada persepak bolaan, bahkan menurut Ibunya 'gila' bola, salah satu karyanya  "Robin Memang Diplot Sebagai Figuran"
Beberapa crew cilik  kami yang masih pemula adalah  Hannah Siti Hajar Karimah, ada  Zahra  gabung di Kompasiana pada 06 Februari 2016 dengan 10 artikel ia puteri sulung fxmuchtar dan ada  Farwah gabung dengan Kompasiana pada 21 November 2015 dengan 2 tulisan,  Farwah juga salah satu puteri sulung dari adik penulis yang ke tiga.
Maka keseluruhannya dari mulai Bapak Muchtar Adam dengan puteri sulung plus suaminya yang telah wafat dengan status sebagai kompasianer, fxmuchtar puteranya yang ke lima dengan  keenam cucu beserta Hafiz hore . . . ada sebelas kompasianer dalam satu keluarga besar.
Penulis sudah memikirkan dan merambah menjadi penulis kisah - kisah anak itu tidak mudah, beberapa tengah di lakukan, yaitu : Â Â
- Mengkoleksi Buku buku Cerita Anak - anak